HUKAMANEWS - Penggerebekan narkoba di Kisaran Timur, Asahan, Sumatera Utara, berubah menjadi baku tembak menegangkan.
Seorang desertir TNI AL, Chandra, yang diduga sebagai bandar narkoba, melawan dengan senjata api saat polisi hendak menangkapnya.
Dari rumahnya, polisi menemukan 6 kg sabu dan ratusan butir peluru. Kasus ini membuka dugaan jaringan narkoba lebih besar yang beroperasi lintas negara.
Baca Juga: Sikap Megawati Masih 'Menggantung', Kepala Daerah PDIP Pilih 'Nongkrong' di Kafe Dekat Akmil
Desertir TNI AL Berubah Jadi Bandar Narkoba
Chandra, mantan Letnan Dua (Letda) TNI AL, dipecat pada tahun 2022. Ia diduga beralih profesi menjadi pengedar narkoba kelas kakap.
Polisi melakukan penyelidikan mendalam dan berhasil mengungkap bahwa Chandra memiliki keterkaitan dengan jaringan narkoba internasional.
Upaya polisi untuk menangkapnya dilakukan dengan strategi undercover buy.
Petugas menyamar sebagai pembeli sabu dan sepakat untuk membeli 4 kg sabu dengan harga Rp230 juta.
Dari transaksi ini, polisi menangkap seorang kurir bernama Ali yang kemudian mengungkap fakta mengejutkan.
Baca Juga: Nyata, Fiber Plastik Bertebaran di Kepulauan Seribu Jakarta, Diusap Saja Terasa
Ali mengaku menerima total 10 kg sabu dari jaringan peredaran narkoba di perairan Asahan-Malaysia.
Baku Tembak Saat Penangkapan, Chandra Berhasil Kabur
Saat polisi hendak menangkap Chandra, ia justru melawan dengan brutal. Mengendarai motor, ia menembaki mobil petugas tanpa ragu.
Beruntung, tidak ada polisi yang terluka dalam insiden tersebut. Namun, Chandra berhasil melarikan diri ke arah yang belum diketahui.