HUKAMANEWS -Setelah nyamuk Wolbachia menjadi trending pemberantasan nyamuk DBD, kini Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mendorong warga untuk memelihara ikan cupang di rumah untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU Andi Prapto di Baturaja, Sabtu, mengatakan bahwa memelihara ikan hias pemakan jentik ini cukup efektif untuk menekan DBD selama musim hujan.
"Selain ikan cupang, ikan jenis lainnya seperti ikan nila, ikan mas atau mujair juga bisa disimpan di tempat penampungan air," katanya.
Baca Juga: Tiga Belas Persen Sampah Pasar Tradisional Masih Mendominasi Volume Sampah di TPA
Ikan-ikan predator itu bisa memangsa jentik-jentik nyamuk yang muncul sehingga dapat meminimalisasi penyebaran penyakit DBD.
Diketahui jentik nyamuk adalah sumber protein alami yang sangat berguna untuk pertumbuhan ikan cupang. Pemberian jentik secara rutin membantu ikan cupang tumbuh lebih cepat dan sehat. Protein dalam jentik nyamuk mendukung pembentukan otot dan jaringan tubuh, yang penting untuk pertumbuhan ikan yang optimal.
Ia juga mengatakan selama cuaca pancaroba hingga musim hujan ini, pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk menekan angka DBD, termasuk mengedukasi masyarakat untuk secara mandiri memberantas sarang nyamuk di lingkungan masing-masing.
Baca Juga: Instruksi Megawati Vs Langkah Pramono Anung, Ada Apa di Balik Drama Retreat Kepala Daerah PDI-P?
Masyarakat juga diimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menerapkan pola 3M plus dalam kehidupan sehari-hari.
"Pola 3M ini juga masih menjadi cara yang sangat efektif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari DBD," ujarnya.
Sementara, berdasarkan data sepanjang tahun 2024, kasus DBD di Kabupaten OKU menembus angka sebanyak 412 kasus yang menyerang pasien anak-anak dan dewasa hingga menjalani perawatan di rumah sakit setempat akibat terserang penyakit tersebut.
Baca Juga: PSSI Kebut Naturalisasi! Emil Audero dan Dua Pemain Lain Siap Bela Timnas Indonesia
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2023 yang hanya berjumlah 162 kasus di mana empat orang pasien anak-anak di antaranya dinyatakan meninggal dunia akibat DBD.
"Kabar baiknya pada 2024 tidak ada pasien yang meninggal dunia akibat DBD," ujar Andi.