HUKAMANEWS - Sejak Selasa sore tanggal 4 Februari 2025 sejumlah perlintasan kereta api di Jember Jawa Timur, ditinggalkan kosong tanpa petugas penjaga.
Salah satunya, pintu perlintasan di Dusun Gayam Desa Rambigundam Kecamatan Rambibpunji.
Baru dibangun dan diresmikan sejak 3 bulan lalu, palang pengaman di lokasi ini tidak lagi berfungsi.
Sebab petugas pos telah dirumahkan oleh Dinas Perhubungan.
Pengosongan perlintasan lantaran petugas posnya berstatus tenaga honorer, dan tidak terdata dalam data Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Tidak terjaganya pos oleh petugas membuat warga resah terlebih perlintasan ini ramai oleh lalu lalang kendaraan setiap harinya.
Menurut Suharyono salah satu warga, dinonaktifkan petugasnya karena belum digaji dengan status honorer.
"Dinonaktifkan untuk yang jaga, warga sini bingung karena di sini ramai jalur alternatif antara dua desa dan gak ada yang jaga," katanya.
Selain perlintasan di Rambigundam, kondisi yang sama juga terjadi di perlintasan Desa Jubung Kecamatan Rambijember.
Menghindari kecelakaan Kepala Desa Jubung Bhisma Perdana mengupayakan petugas baru dengan mengumpulkan dana swadaya.
"Selama ini baik-baik saja terjaga, terjaga ada yang didanai dari PPDS desa dan satunya didanai PPDS kabupaten, yang jadi persoalan PPDS Kabupaten," katanya.
Namun Bhimas mengantisipasi dengan dana cadangan, kemungkinan terburuknya akan disiapkan.
Di Jember, sedikitnya 80 titik perlintasan resmi yang meliputi 28 titik di bawah kewenangan KAI DAOP 9 dan 52 titik perlintasan di bawah tanggungjawab Dinas Perhubungan.
Kondisi membahayakan ini pun menuai komentar netizen.