Menteri-menteri yang tak mampu mengikuti arahan presiden dan lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan sebaiknya segera dicopot.
Langkah tegas ini juga sejalan dengan harapan masyarakat yang menginginkan pemerintahan yang lebih bersih, profesional, dan benar-benar bekerja untuk kesejahteraan rakyat.
Banyak kebijakan yang seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat justru menjadi kontroversial akibat kurangnya koordinasi dan komunikasi yang baik di tingkat kementerian.
"Yang pasti, menteri yang tak mau ikut perintah Presiden agar mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan, sikat saja, Pak Prabowo! Kami dukung penuh," lanjut Aminullah.
Baca Juga: Paus Fransiskus Alami Bronkitis, Namun Tetap Aktif Jalankan Tugas dari Casa Santa Marta
Dalam situasi politik saat ini, reshuffle kabinet bukan hanya menjadi langkah koreksi, tetapi juga momentum penting bagi Presiden Prabowo untuk menegaskan kepemimpinannya.
Dengan mengganti menteri-menteri yang tidak kompeten, Prabowo dapat memastikan hanya individu yang loyal, profesional, dan memiliki keberpihakan terhadap rakyat yang akan mengisi kursi di kabinetnya.
Masyarakat tentu berharap bahwa reshuffle kabinet bukan sekadar bongkar pasang jabatan, tetapi benar-benar menjadi langkah reformasi dalam pemerintahan.
Menteri yang diangkat harus memiliki integritas, kompetensi, serta semangat melayani rakyat.
Baca Juga: Legion Go S Segera Hadir di Indonesia! Handheld Gaming Canggih Ini Siap Guncang Pasar
Jika tidak, reshuffle hanya akan menjadi wacana tanpa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Dengan semakin kuatnya desakan dari berbagai pihak, kini bola ada di tangan Presiden Prabowo.
Apakah reshuffle kabinet akan benar-benar terjadi dalam waktu dekat? Ataukah ini hanya sekadar wacana politik semata?
Yang jelas, rakyat akan terus mengawasi setiap langkah dan keputusan yang diambil demi masa depan bangsa yang lebih baik.***