“Ini adalah bukti bahwa korupsi di rezim ini sangat terstruktur dan sistematis,” ujarnya.
Ia juga mengkritik aparat penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan Agung, dan Polri yang dinilai belum sepenuhnya independen.
Menurutnya, jika lembaga-lembaga ini benar-benar pro-kebenaran, laporan OCCRP seharusnya menjadi pintu masuk untuk menyelidiki dugaan korupsi tersebut.
Tantangan Era Prabowo: Bersih-Bersih atau Retorika?
Di tengah pergantian kepemimpinan, sorotan kini beralih ke Presiden Prabowo Subianto.
Apakah ia berani mengambil langkah tegas untuk membersihkan nama baik Indonesia? Tarmidzi menilai ini sebagai ujian keseriusan bagi Prabowo dalam memerangi korupsi.
“Kita tunggu, apakah ini hanya omong kosong atau benar-benar ada tindakan nyata,” katanya.
Selain itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dikabarkan akan mengungkap "bom waktu" terkait dugaan korupsi yang melibatkan keluarga Jokowi.
Jika hal ini benar terjadi, maka skandal ini bisa menjadi salah satu kasus korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia.
Laporan OCCRP ini menyoroti betapa kompleksnya tantangan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dukungan masyarakat dan keberanian pemerintah menjadi kunci dalam menuntaskan dugaan korupsi yang telah mencoreng nama bangsa.
Kini, semua mata tertuju pada Prabowo dan aparat hukum. Apakah mereka mampu menjawab harapan rakyat?
Atau justru skandal ini akan berakhir seperti kasus-kasus sebelumnya, menguap tanpa kejelasan? Hanya waktu yang akan menjawab.***