“Kami sangat berduka atas musibah ini. Kami memastikan seluruh santri mendapatkan perawatan terbaik,” ujarnya.
Para korban luka dirujuk ke empat rumah sakit, yaitu RS Prima Husada, RS Lawang Medika, RS Saiful Anwar, dan RS Prima Husada Sekarejo.
Proses evakuasi dan penanganan medis terus dipantau secara intensif oleh pihak yayasan.
Abdurrahman memastikan tidak ada santri yang menjadi korban jiwa dalam kecelakaan ini.
Kondisi mereka bervariasi antara luka ringan hingga berat, namun semua dalam penanganan medis yang baik.
“Kami mohon doa dan dukungan agar seluruh proses evakuasi dan perawatan berjalan lancar,” tambahnya.
Menurut pihak kepolisian, olah tempat kejadian perkara (TKP) akan dilakukan dengan metode Traffic Accident Analysis untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini.
Investigasi mendalam terus dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Kombes Pol. Komarudin juga menegaskan pentingnya keberadaan kernet dalam pengoperasian truk, terutama untuk mengantisipasi situasi darurat seperti ini.
“Sopir truk tidak boleh bekerja sendirian, karena risiko kecelakaan menjadi lebih tinggi,” tegasnya.
Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan berkendara, terutama bagi kendaraan besar seperti truk.
Protokol keselamatan, termasuk memastikan kondisi mesin dan keberadaan kernet, harus menjadi prioritas utama.
Semoga para korban segera pulih, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.***