“Tidak lantas itu bisa ia pertahankan dalam urusan korporasi,” imbuh Dedi.
Dari sudut pandang politik, kedekatan Jusuf Hamka dengan Presiden Prabowo dapat mencerminkan stabilitas hubungan antara sektor swasta dan pemerintah.
Di sisi lain, hal ini juga menunjukkan bahwa sektor infrastruktur tetap menjadi prioritas pemerintahan Prabowo.
Kehadiran Jusuf Hamka dalam peresmian terowongan Istiqlal-Katedral juga memiliki simbolisme tersendiri.
Proyek tersebut bukan sekadar infrastruktur, melainkan simbol kerukunan umat beragama di Indonesia.
Bagi seorang pengusaha seperti Jusuf Hamka, keterlibatan dalam acara bernuansa persatuan ini bisa menjadi bagian dari strategi memperkuat citra positif.
Terlepas dari spekulasi, hubungan antara pengusaha dan pemerintah memang sering menjadi perhatian publik.
Dalam konteks ini, Jusuf Hamka tampaknya berusaha memposisikan dirinya sebagai bagian dari kemitraan strategis untuk mendukung pembangunan nasional.
Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah sejauh mana hubungan ini akan memengaruhi dinamika bisnis di Indonesia.
Baca Juga: KPK Tegaskan Tak Terancam Pernyataan Megawati Soekarnoputri, Fokus Penegakan Hukum
Apakah kedekatan ini murni bersifat profesional, atau ada agenda lain di balik layar?
Bagi sebagian pihak, kedekatan ini dapat menjadi contoh sinergi positif antara pengusaha dan pemerintah.
Namun bagi lainnya, dinamika semacam ini mungkin menimbulkan kekhawatiran tentang potensi konflik kepentingan.
Hanya waktu yang akan menjawab, apakah hubungan ini membawa dampak signifikan bagi dunia bisnis dan masyarakat luas.***