Meski begitu, ia memilih untuk bersikap sabar dan memaafkan.
"(Istri) sedih, cuma ya gimana lagi. Ridho, ikhlas. Sudah maafin," ungkapnya.
Di media sosial, simpati terhadap Sunaji terus mengalir.
Banyak netizen yang menyatakan dukungan, bahkan sejumlah pihak mulai menggalang donasi untuk membantu Sunaji dan keluarganya.
Tindakan Gus Miftah menuai protes keras. Sebagai figur publik yang dikenal dengan ceramah religiusnya, banyak yang merasa bahwa olokan tersebut tidak pantas dilakukan, terutama di hadapan jamaah.
"Pendakwah harusnya memberikan contoh baik, bukan malah merendahkan orang lain," tulis seorang netizen di Twitter.
Namun, hingga berita ini ditulis, Gus Miftah belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.
Kejadian ini menyisakan pelajaran penting bagi semua pihak.
Di era digital, setiap ucapan dan tindakan dapat dengan cepat menyebar dan menjadi konsumsi publik.
Bagi Sunaji, insiden ini memang menyakitkan, namun ia memilih untuk memaafkan dan melanjutkan hidupnya dengan penuh keikhlasan.
Sebaliknya, bagi Gus Miftah, ini menjadi momen refleksi tentang pentingnya menjaga tutur kata, terutama sebagai sosok yang dihormati banyak orang.
Netizen berharap insiden ini tidak hanya menjadi viral sesaat, tetapi juga membawa perubahan sikap yang lebih baik, khususnya bagi mereka yang memiliki pengaruh besar di masyarakat.***