Namun, hasil dari tiga lembaga lain, yaitu LSI, Charta Politika, dan SMRC, menempatkan Pramono-Rano di atas ambang batas tersebut.
Ketidakpastian ini memunculkan banyak spekulasi, termasuk strategi yang mungkin disiapkan paslon lainnya untuk menghadapi putaran kedua.
RK-Suswono, dengan perolehan suara sekitar 40 persen, berpotensi menjadi lawan tangguh dalam putaran selanjutnya jika Pilkada benar berlangsung dua putaran.
Meskipun menarik perhatian, perlu diingat bahwa hasil quick count bukanlah hasil resmi.
Keputusan akhir tetap berada di tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui real count. Proses hitung manual ini dijadwalkan selesai pada 16 Desember 2024 mendatang.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti perkembangan hasil hitung cepat, data resmi dapat diakses melalui situs resmi masing-masing lembaga survei, seperti Litbang Kompas, LSI, Charta Politika, Indikator, dan SMRC.
Dengan hasil sementara ini, publik masih harus menunggu kejelasan lebih lanjut.
Apakah Pilkada Jakarta 2024 akan selesai dalam satu putaran, ataukah persaingan akan berlanjut ke babak kedua?
Baca Juga: Cara Cek Real Count KPU Pilkada 2024 dengan Mudah dan Akurat
Semua mata kini tertuju pada keputusan resmi KPU dan langkah strategis para paslon ke depannya. Jakarta, bersiaplah!***