nasional

Meski Ponakan Megawati Ada di Pusaran Mafia Judol Kemkomdigi, Tak Lantas Tuduh Dana Kampanye PDIP Berasal dari Judol. Tapi Benar Gak Ya?

Senin, 25 November 2024 | 17:34 WIB
Pesan seruan dari Ketum Megawati SP untuk rakyat Jawa Tengah, jelang pencoblosan Pilkada 27 November (Ist)

HUKAMANEWS - Meski dibongkar salah satu akun media X #99, pihaknya tidak lantas menuduh ke PDI Perjuangan.

Dikutip dari akun X #99, dibongkarnya ponakan almarhum Taufiq Kiemas yang juga suami Ketum PDI Megawati, Alwin Jabarti Kiemas tak lantas tuduh biaya kampanye partai banteng bersumber dari judol.

Alwin ditangkap polisi karena diduga jadi mafia judi online di Kemkomdigi, (dulu Kominfo).

"Kami tidak akan menuduh biaya kampanye PDIP berasal dari operasi judi online, tapi Tony ini memang sejak lama menjadi koordinator buzzer."

Dan Alwin Jabarti Kiemas ini adalah anak dari Santayana Kiemas. Adik dari suami Megawati, Taufiq Kiemas.

Baca Juga: Polisi Sita Rp 167 Miliar dalam Kasus Judi Online, Peran 24 Tersangka Pegawai Komdigi Terungkap

"Salah satu akun buzzer PDIP yg dia pernah transfer adalah @Y_Radianto alias Aki_Tulalit. Ayo berani bantah tidak?"

Meski sudah lama mencium operasi Alwin, akun ini mengaku tahu operasi Alwin, Tony Tomang dan Adhi Kismanto yang merupakan geng judol di Kemkomdigi, dari postingan mereka sendiri.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni minta jajaran Polri mengusut tuntas kasus judi online atau daring situs W88 dengan tersangka HS yang baru saja ditangkap di Filipina.

Menurut Sahroni, penangkapan HS bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar jaringan judi daring yang tersebar di Indonesia.

Baca Juga: Bersengkongkol dengan Tony Tomang dan Adhi Kismanto, Alwin Kiemas Sudah Lebih Dahulu Jadi Mafia Judol Saat Era Eks Menteri Jhonny G Plate

"Pelaku yang ditangkap inikan posisinya manajer regional, pasti dia tersambung langsung ke bandar besarnya. Makanya, polisi harus mampu mengembangkan kasus ini sampai ke atas-atasnya, tidak boleh berhenti sampai di sini," kata Sahroni dalam siaran persnya, diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut Sahroni, Polri sudah melakukan langkah tepat dengan menangkap HS. Hal tersebut merupakan kemajuan besar bagi pemerintah dalam memberantas judi daring.

Karenanya, Sahroni berharap proses penyelidikan tersebut harus tetap berjalan agar kasus tidak tenggelam dengan sendirinya. "Kalau lambat kita akan kehilangan momentum," tambah Sahroni.***

Tags

Terkini