"Sering saya katakan dimana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah bahkan julid. Tapi kemudian takdir membawa saya ke proses hidup yang lebih kompleks."
Pada gilirannya Allah menakdirkan saya menjadi pejabat publik, dari walikota sampai gubernur.
"Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial. Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar."
"Semua orang pernah protes tapi proseslah yang akan membuatnya sukses. Katanya masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tapi sebaliknya."
"Maafkan aku yang dulu, mari kita move on".
Nampaknya twit lama Ridwan Kamil tak berpengaruh di kehidupannya yang sekarang sudah menjadi pejabat publik.
Ridwan tetap nyinyir, usai viral minta maaf. Akankah besok terulang lagi?.***