HUKAMANEWS - Peringatan Darurat bergema di akun media sosial X, buntut makin terbongkarnya praktik judi online (judol) di Indonesia.
Netizen terus mengulik dan memburu orang yang layak ditangkap terkait maraknya judol yang sudah banyak makan korban.
Usai tertangkap 16 orang 11 di antaranya pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) karena amankan 1.000 situs judol agar tak diblokir, gaung Budi Arie Setiadi segera ditangkap makin kencang.
Eks Menteri Komunikasi dan Informasi (dulu Kominfo) adalah orang yang dianggap paling bertanggung dan layak ditangkap.
Tak hanya eks anak buahnya saja yang ditangkap, namun sebagai pimpinan Kementerian yang mestinya bisa blokir situs judol, Budi Arie terkesan lepas tangan.
Bahkan dikutip dari chanel YouTube Jejak Digital, pada Kamis (7/11), Budi Arie Setiadi tahu 5 nama bandar besar judol yang selama ini beroperasi di Indonesia.
"Polisi juga sudah tahulah, orang-orang juga sudah tahu," kata Budi Arie saat diwawancara.
Sang host pun langsung meminta ke Budi Arie kenapa kalau tahu 5 bandar tidak langsung ditangkap.
Budi Arie menjawab, "Semua sudah pada tahulah, polisi tahu cuma (tindakan) will saja, belum ada will-nya untuk menangkap," kata Budi Arie.
Baca Juga: Obituari: Mengenang Nur Hidayati, Pejuang Lingkungan di Garda Terdepan
Saat didesak host bahwa tak ada keinginan untuk segera menangkap 5 bandar judol, Budi Arie pun meralat, "Saya gak bilang begitu, mereka perlu waktu, kita tunggu aja," katanya.
Menurut Budi Arie, saat dirinya masih jadi Menteri Kominfo dirinya sudah warning kepada aparat penegak hukum.
"Saya sih dah warning ke mereka hati-hati loh nanti suatu saat rakyat pasti akan sadar dan mengarahkan kepada kinerja aparat penegak hukum," katanya.
Menurut pengakuannya pula, ia sudah menyetor 5 nama pemain judol di tanah air ini.