Kasus perusakan ini juga telah ditindaklanjuti oleh pihak Kepolisian Surakarta.
Kepala Polresta Surakarta, Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi, menjelaskan bahwa laporan terkait kejadian tersebut telah diterima pada Jumat pagi, tepatnya pukul 04.00 WIB.
Dalam proses penyelidikan, polisi telah mengamankan rekaman CCTV sebagai bukti awal untuk mengidentifikasi pelaku yang terlibat.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, polisi menduga bahwa ada enam sepeda motor yang masing-masing dinaiki oleh dua orang dalam aksi perusakan tersebut.
"Kami cek di sepanjang jalur yang kami prediksi dilalui. Sampai sejauh ini kami masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku tersebut," ujar Iwan.
Ia juga menyebut bahwa polisi tengah mengumpulkan berbagai bukti dan keterangan yang diharapkan dapat membantu mengungkap pelaku dan motif di balik kejadian ini.
Dalam menyikapi peristiwa ini, Wapres Gibran menunjukkan ketegasan dan komitmennya untuk menjaga Solo tetap aman.
Bagi Gibran, keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga seluruh warga.
"Kita harus menciptakan situasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat," ujarnya dengan harapan Solo dapat terus menjadi kota yang ramah bagi semua orang, baik warga lokal maupun pendatang.
Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa keamanan kota harus menjadi prioritas utama, apalagi ketika kota ini sedang berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif.
Keamanan yang baik tidak hanya akan memberi rasa aman bagi warga, tetapi juga mendukung perkembangan bisnis dan UMKM yang saat ini menjadi penggerak ekonomi di kawasan Gatot Subroto.
Melalui kejadian ini, dapat kita lihat bagaimana pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam menjaga ketertiban kota.