nasional

Singgung Penjahat HAM dan Profesor IPK Minus ke Presiden Prabowo dan Gibran, BEM Fisip Unair Dibekukan Dekanat

Senin, 28 Oktober 2024 | 17:00 WIB
BEM FISIP Unair dibekukan Dekanat gara-gara ucapan bernada satir ke Presiden Prabowo dan Gibran (Ist)

HUKUMANEWS - Gara-gara ucapan bernada satir, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, dibekukan Dekanat.

BEM FISIP Unair beri ucapan selamat bernada satir atas pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lewat karangan bunga.

Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah Bachtiar mengatakan pihaknya mendapatkan surat elektronik (email) soal pemberitahuan pembekuan BEM dari Dekanat pada Jumat (25/10) sore, dikutip dari akun X Kegoblogan.Unfaedah, pada Senin (28/10).

Baca Juga: Ramainya Kasus Suap di Perkara Tersangka Ronald Tannur, MA Minta Masyarakat Percaya dengan Tugas Tim Pemeriksa yang Dibentuk MA

"Karangan bunga tersebut adalah karya seni satir yang bertujuan untuk mengungkapkan ekspresi kekecewaan atas rentetan fenomena yang terjadi selama Pemilu 2024," kata Tuffa saat diwawancara, Sabtu (26/10).

Karangan bunga itu ditempatkan di Taman Barat FISIP Unair pada Selasa (22/10) dengan tulisan, 'Selamat atas dilantiknya jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi'.

BEM mendapatkan surat melalui email dari Dekanat FISIP Unair yang isinya menyatakan BEM dibekukan.

Baca Juga: BEM FISIP Unair Dibekukan Usai Sindir Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga ‘Satire’, Warganet: Demokrasi Kebablasan?

Surat dengan Nomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 itu ditandatangani Dekan FISIP Unair Prof Bagong Suyonto.

Atas pembekuan BEM Unair, netizen menilai kata-kata yang diucapkan BEM tergolong menghujat.

Akun X peh, "Tapi kalimat di atas bukan mengkritik, tapi tergolong menghujat. Sangat pantas jika BEM Unair dibekukan, sudah menjadi risiko juga"

Akun X Calon DPR, "Katanya sih kebebasan akademik, tapi karangan bunga saja dipermasalahkan, lagi dan lagi pihak kampus melakukan blunder" ***

Tags

Terkini