Apakah ini tanda bahwa IKN belum siap, atau Jakarta memang masih menjadi pusat kekuasaan yang tak tergoyahkan?
Tidak bisa dipungkiri, pasangan Prabowo-Gibran memang menjadi kejutan dalam Pilpres 2024.
Banyak yang memprediksi bahwa figur seperti Gibran yang masih muda dan “hijau” dalam politik nasional tidak akan punya banyak peluang.
Namun, politik selalu penuh dengan kejutan, dan aliansi ini terbukti sangat efektif dalam menarik simpati pemilih.
Gibran, dengan dukungan penuh dari ayahnya, Presiden Joko Widodo, mampu menjadi sosok yang membawa harapan baru, terutama bagi generasi muda yang haus akan perubahan.
Di sisi lain, Prabowo yang telah berkecimpung dalam kancah politik selama puluhan tahun, memberikan pengalaman dan stabilitas yang dibutuhkan negara dalam masa-masa yang penuh tantangan ini.
Meski telah memenangkan Pilpres, tantangan besar sudah menunggu di depan mata.
Dari isu ekonomi yang tak kunjung membaik hingga masalah korupsi yang mengakar, Prabowo-Gibran harus bergerak cepat untuk menunjukkan hasil nyata.
Lebih dari itu, perdebatan mengenai lokasi pelantikan yang tetap di Jakarta juga menjadi simbol bahwa transisi ke IKN masih butuh waktu.
Apakah Prabowo-Gibran bisa menjawab tantangan ini? Waktu akan menjadi hakimnya. Tapi satu yang pasti, masyarakat menunggu gebrakan mereka setelah pelantikan.
Dan apakah janji-janji yang disampaikan selama kampanye bisa terealisasi? Kita tunggu saja aksinya di panggung politik yang sebenarnya.
Pelantikan Prabowo-Gibran bukan hanya sekadar seremoni, melainkan babak baru dalam sejarah Indonesia.