Dengan kemampuannya yang sudah teruji, banyak yang berpendapat bahwa jika ia benar ditunjuk sebagai Menkominfo, itu bukan sekadar “bagi-bagi jatah”. Namun, skeptisisme tetap ada.
Bagaimanapun juga, penunjukan menteri sering kali menjadi ajang untuk memenuhi tuntutan koalisi politik, dan bukan selalu berdasarkan meritokrasi.
Menariknya, Meutya bukan satu-satunya tokoh politik yang mendatangi kediaman Prabowo pada hari itu.
Baca Juga: Takut Sial Karena Kucing Hitam? Ternyata Mereka Bawa Keberuntungan, Ini Fakta Mengejutkannya
Ada sejumlah nama lain yang juga dikabarkan datang untuk bertemu dengan presiden terpilih.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco, mengungkapkan bahwa seluruh tokoh yang dipanggil Prabowo pada hari itu adalah calon menteri untuk kabinet pemerintahan mendatang.
Momen ini seolah menjadi ajang "audisi" bagi para politisi yang berharap mendapatkan kursi empuk di kabinet.
Suasana sore itu tampak ramai di Kertanegara IV. Deretan mobil mewah dan pejabat berpakaian rapi keluar-masuk rumah Prabowo, membuat publik semakin penasaran siapa saja yang akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.
Menariknya, nama-nama yang dipanggil tidak hanya dari kalangan politisi, tetapi juga tokoh-tokoh non-partai yang memiliki keahlian di bidang masing-masing.
Jika melihat pola kepemimpinan Prabowo selama ini, jelas bahwa dia adalah tipe pemimpin yang suka memegang kendali penuh.
Pemanggilan para calon menteri ini, meski terkesan seperti formalitas, sebenarnya adalah langkah strategis Prabowo untuk memastikan kabinetnya diisi oleh orang-orang yang benar-benar bisa mendukung visinya.
Tetapi tetap saja, dalam politik, siapa yang tahu apakah semuanya murni soal kemampuan atau ada deal-deal politik di balik layar?
Baca Juga: Belum Sebulan Diresmikan Presiden Jokowi, Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Kebakaran
Kembali ke Meutya Hafid, apakah ia benar akan menduduki posisi Menkominfo?