HUKAMANEWS - Pada tanggal 20 Oktober mendatang, Indonesia akan mencatat sejarah baru.
Sebanyak 21 kepala negara dikonfirmasi hadir dalam pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Momen ini tidak hanya menjadi sorotan nasional, tetapi juga membuka mata dunia pada potensi Indonesia yang semakin diperhitungkan di kancah global.
Baca Juga: Gempa Megathrust Bisa Guncang RI Kapan Saja! Ini Cara Kamu Agar Tetap Selamat di Tengah Bencana Alam
Menurut Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, jumlah kepala negara yang hadir terus bertambah, dari awalnya hanya 18, kini menjadi 21.
“Dalam catatan kami sudah ada 18 kepala negara, dan kemarin tambah tiga, sehingga menjadi 21 yang akan hadir di pelantikan 20 Oktober,” ujar Muzani dalam diskusi 15th Kompas 100 CEO Forum yang diadakan secara daring pada Jumat, 11 Oktober lalu.
Hadirnya 21 kepala negara tentu membawa kehormatan tersendiri bagi Indonesia. Hal ini seolah menunjukkan betapa pentingnya posisi Indonesia di mata dunia.
Muzani bahkan menegaskan bahwa momen ini adalah harapan besar untuk pertumbuhan ekonomi Tanah Air.
Tentu saja, dengan kehadiran para pemimpin dunia, pelantikan ini bisa menjadi ajang Indonesia unjuk gigi.
Pelantikan yang akan dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara ini juga disebut-sebut sebagai simbol stabilitas politik yang sedang dinikmati Indonesia.
Menurut Muzani, kondisi politik di Gedung Parlemen menjelang pelantikan cenderung stabil.
Baca Juga: Daftar Smartphone Premium yang Ditenagai Dimensity 9400, Siap Jadi Raksasa di Pasar 2024
“Menuju tanggal 20 ini sangat kondusif, semua partai merasa perlu menjaga suasana kondusif sebagai upaya menjaga ketenangan di hadapan internasional,” ungkapnya.
Tak bisa dipungkiri, duet Prabowo-Gibran memantik rasa penasaran tidak hanya dari masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia internasional.