Sopir sering kali berada di bawah tekanan perusahaan untuk memenuhi target waktu, sementara perusahaan bisa saja tergiur oleh keuntungan lebih besar dengan memuat truk secara berlebihan.
Indonesia sebenarnya sudah punya aturan jelas terkait kapasitas muatan kendaraan, khususnya untuk kendaraan berat seperti truk.
Namun, pelanggaran terhadap aturan ini masih sering terjadi. Razia lalu lintas sering kali hanya menjadi formalitas, dan seringkali truk-truk yang jelas-jelas overload tetap bisa lolos dari pemeriksaan.
Baca Juga: Bedah Jeroan itel PAD2, Review Tablet 4G Murah yang Bisa Jadi Pilihan di 2024!
Lantas, apa yang harus kita lakukan? Bagi pengemudi, selalu ada pilihan untuk menolak memuat truk secara berlebihan, meski itu bisa berarti risiko dipecat.
Sementara itu, perusahaan harus bertanggung jawab penuh dalam hal keamanan, bukan hanya fokus pada keuntungan.
Pemerintah pun harus memastikan bahwa aturan terkait muatan kendaraan benar-benar ditegakkan, tanpa kompromi.
Baca Juga: Review Huawei Band 9: Smartband Rasa Smartwatch, Fitur Melimpah Harga di Bawah 500 Ribuan
Jadi, lain kali jika Anda melihat truk besar melintas di jalan tol, ingatlah bahwa di balik roda kemudi, ada seseorang yang bertanggung jawab atas banyak nyawa—dan setiap keputusan yang diambil di sana bisa berarti hidup atau mati.
Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama.***