Namun, ia tetap menekankan agar dalam kontestasi politik, semua kandidat mengedepankan program kerja yang jelas.
"Nggak usah lah saling menjatuhkan, lebih baik kita ngomongin programnya apa. Semua kita menghadapi kesulitan ekonomi yang sama, jadi penting untuk fokus ke situ," tegas Ahok.
Ia tampak lebih dewasa dalam menyikapi persaingan politik, mengedepankan politik santun dan menghindari narasi yang memecah belah.
Dengan gaya bicara yang khas, Ahok seolah ingin menegaskan bahwa politik bukan hanya soal menang-kalah, tapi juga soal menjaga hubungan baik.
Bahkan, silaturahmi politik seperti ini sangat penting untuk menjaga keharmonisan di tengah perbedaan pandangan.
Di tengah persaingan panas menjelang Pilkada Jakarta, pernyataan Ahok ini seperti angin segar.
Harapannya, pertemuan antara dua tokoh ini bisa memberikan contoh bahwa politik tidak melulu soal permusuhan. Beda pandangan boleh, tapi tetap harus saling menghargai.
Nah, setelah semua ini, pertanyaan yang muncul adalah: kapan ya kira-kira Ahok dan Ridwan Kamil akan ngopi bareng?
Atau jangan-jangan mereka malah sudah janjian diam-diam tanpa sepengetahuan kita semua?
Yang jelas, pertemuan keduanya tentu akan jadi sorotan media dan menarik perhatian publik.
Sebagai masyarakat, tentu kita berharap bahwa pertemuan ini bisa membawa manfaat, bukan hanya bagi Jakarta, tapi juga untuk Indonesia secara keseluruhan.
Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Cara Atasi Smartphone yang Panas dengan Mudah dan Cepat
Biar bagaimana pun, keduanya adalah tokoh yang berpengalaman dan punya rekam jejak yang kuat.