HUKAMANEWS - Meski ada rencana Prabowo Subianto bertemu dengan Mak Banteng alias Megawati, bukan berarti PDI Perjuangan mau masuk koalisi besar.
Bisa jadi, Megawati pilih tetap berkolaborasi namun dari luar lingkaran kekuasaan.
Hal ini disebut analisis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat), di Jakarta, Senin (16/9).
Menurut Hensat, pertemuan dua petinggi parpol ini pastinya akan membawa kebaikan bagi bangsa.
Pertemuan tersebut bisa membawa kebaikan karena dapat diartikan sebagai pertanda berakhirnya perseteruan antara PDI Perjuangan dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terjadi selama Pilpres 2024 lalu.
Tidak hanya itu, pertemuan tersebut juga dinilai Hensat dapat menjadi simbol bahwa keduanya bisa berkolaborasi dalam pemerintahan 2024-2029 ke depan.
"Jika dalam pertemuan ini keduanya saling mengerti bahwa kolaborasi keduanya diperlukan untuk kemajuan Indonesia, ini akan bagus sekali," kata Hensat.
Sebelumnya, rencana pertemuan keduanya dibeberkan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Muzani menyebut Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra akan segera bertemu.
Pertemuan keduanya direncanakan sebelum pelantikan pemerintahan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024.
"InSya-Allah akan terjadi. Mudah-mudahan (sebelum pelantikan)," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9).
Namun, dia enggan membeberkan secara lebih pasti kapan pertemuan tersebut akan dihelat.