nasional

Gempa Susulan 296 Kali di Yogyakarta, BMKG Ungkap Fenomena Alam yang Wajar, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Sabtu, 14 September 2024 | 08:00 WIB
BMKG catat 296 gempa susulan di Yogyakarta sejak Agustus. Masyarakat diminta tetap waspada namun tidak perlu panik (BMKG / HukamaNews.com)

Gempa Terkini di Gunung Kidul

Salah satu gempa yang cukup menjadi perhatian terjadi pada Kamis, 12 September 2024, di lautan sebelah selatan Gunung Kidul, Yogyakarta.

Gempa dengan magnitudo 4,5 ini terjadi pada pukul 10.25 WIB dan dirasakan di beberapa wilayah, seperti Gunungkidul, Bantul, Pacitan, dan Wonogiri.

BMKG mencatat pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 30 kilometer, sekitar 90 kilometer arah barat daya Gunung Kidul.

Baca Juga: Benarkah Ada Dugaan Data Nasabah Bank Mandiri Dijual di Dark Web? Jika Benar, Kasusnya Sama Seperti Peretasan PT KAI

Meskipun getarannya dirasakan di beberapa wilayah, gempa ini tidak menimbulkan kerusakan signifikan.

Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa ini masuk dalam skala II MMI, yang berarti getaran hanya dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan bergoyang.

Gempa susulan yang terus terjadi tentunya menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan gempa seperti Yogyakarta.

Namun, BMKG terus mengingatkan bahwa fenomena ini adalah hal yang wajar dan tidak perlu ditakuti secara berlebihan.

Baca Juga: Prabowo Kaget Iriana Jokowi Ikut Selfie Bareng Ibu-ibu di IKN, Momen Seru yang Bikin Heboh Usai Sidang Kabinet!

Dengan teknologi yang semakin canggih, BMKG dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan cepat terkait gempa yang terjadi.

“Kita harus terus waspada, namun jangan panik. Tetap ikuti arahan dari BMKG dan pihak berwenang terkait langkah-langkah antisipasi yang perlu diambil. Selain itu, pastikan juga lingkungan rumah dan tempat tinggal aman dari potensi bahaya seperti bangunan yang rawan runtuh,” ungkap Daryono.

Mengapa Yogyakarta Rawan Gempa?

Yogyakarta merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rawan gempa bumi karena terletak di dekat pertemuan dua lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.

Pertemuan lempeng ini menyebabkan aktivitas seismik yang cukup tinggi, sehingga wilayah ini sering kali merasakan gempa bumi, baik yang berskala kecil maupun besar.

Halaman:

Tags

Terkini