HUKAMANEWS - Yogyakarta kembali diguncang oleh rangkaian gempa susulan yang cukup intensif sejak gempa utama dengan magnitudo 5,8 pada 26 Agustus 2024.
Hingga 13 September 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 296 kali gempa susulan telah terjadi di wilayah ini.
Meski getaran tersebut tidak selalu dirasakan oleh masyarakat, jumlahnya tetap menjadi perhatian bagi banyak orang yang khawatir akan potensi gempa besar lainnya.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dari total gempa susulan yang tercatat, 32 kali di antaranya terjadi hanya pada hari Jumat, 13 September 2024.
“Kekuatan gempa yang terjadi pada hari ini di bawah magnitudo 4, sehingga tidak menimbulkan guncangan yang dirasakan masyarakat. Kita patut bersyukur atas hal ini,” ujar Daryono dalam wawancara dengan RRI Pro3.
Gempa Susulan: Hal yang Wajar Terjadi
Daryono menjelaskan bahwa gempa susulan adalah fenomena yang wajar, terutama di wilayah dengan kondisi batuan yang rapuh.
Baca Juga: Sutiyoso Ogah Pilih RK, Pramono, atau Dharma di Pilgub Jakarta 2024, Inilah Alasannya
“Ketika ada gempa besar, tekanan pada batuan meningkat, dan ini sering kali memicu gempa susulan. Masyarakat tidak perlu khawatir selama gempa susulan ini terjadi dengan intensitas yang kecil,” jelasnya.
BMKG sendiri telah memanfaatkan sistem diseminasi informasi gempa yang semakin canggih.
Setiap parameter gempa, seperti lokasi, magnitudo, dan kedalaman, dapat langsung diketahui dan disebarkan kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi, baik melalui aplikasi, website, maupun media sosial.
Ini membantu masyarakat untuk tetap waspada dan mengetahui perkembangan gempa bumi yang terjadi di wilayah mereka.