Satu menit kemudian, Paes kembali menjadi pahlawan dengan menggagalkan peluang Craig Goodwin dari jarak dekat.
Hingga turun minum, Indonesia mampu mempertahankan gawangnya tetap aman, meski berada di bawah tekanan berat.
Babak Kedua: Pergantian Pemain yang Menambah Daya Gedor
Memasuki babak kedua, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, melakukan beberapa pergantian pemain untuk memperkuat serangan.
Salah satu perubahan yang langsung terlihat adalah masuknya Witan Sulaeman menggantikan Rafael Struick.
Masuknya Witan membuat Indonesia tampil lebih agresif, dan Marselino Ferdinan sempat melakukan tendangan ke gawang, meski bola melambung di atas mistar.
Maarten Paes kembali menunjukkan kehebatannya dengan melakukan beberapa penyelamatan krusial, termasuk pada menit ke-58 dan 67, yang membuat namanya dielu-elukan oleh para suporter di SUGBK.
Baca Juga: Erick Thohir: Butuh Dana Segar Rp 800 Miliar untuk Kesinambungan Timnas Indonesia Bisa Konsisten
Keberanian Paes di bawah mistar gawang berhasil menghalau setiap serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Australia.
Untuk menambah energi di lini tengah, Shin juga memasukkan Thom Haye, Pratama Arhan, dan Wahyu Prasetyo.
Pergantian ini membuat Indonesia tampil lebih solid, mampu menahan tekanan Australia hingga peluit panjang dibunyikan.
Pertahanan Kokoh, Prestasi yang Patut Diapresiasi
Meski terus menerus ditekan oleh pemain-pemain Australia yang lebih berpengalaman, Indonesia berhasil mempertahankan skor imbang 0-0 hingga akhir pertandingan.