"Jadi mereka teradikalisasi, terpapar, dan kemudian memiliki niat untuk melakukan serangan tersebut, termotivasi dari kegiatan di sosial media," imbuhnya.
Penangkapan RJ dan AM ini menunjukkan bahwa ancaman terorisme masih sangat nyata dan bisa datang dari berbagai sumber, termasuk paparan di dunia maya.
Propaganda ekstremis yang tersebar luas di media sosial dapat mempengaruhi individu-individu untuk melakukan tindakan terorisme.
Peran Densus 88 dalam Memerangi Terorisme
Densus 88 Antiteror Polri terus melakukan upaya penanggulangan terorisme dengan cara yang profesional dan terukur.
Dalam setiap aksinya, Densus 88 selalu mengutamakan keselamatan masyarakat serta memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penangkapan ini merupakan salah satu dari banyak operasi yang dilakukan oleh Densus 88 untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia.
Baca Juga: MIRIS! Bocah 9 Tahun Bawa Mobil Hingga Kecelakaan, Alasannya Bikin Geleng-Geleng Kepala...
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengarah pada tindakan terorisme.
Penangkapan dua terduga teroris di Jakarta Barat oleh Densus 88 Antiteror Polri merupakan langkah penting dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia.
Dengan berhasilnya penyitaan bahan peledak dan sejumlah barang bukti lainnya, diharapkan potensi ancaman teror dapat diminimalisir.
Kedua terduga teroris ini menunjukkan bahwa radikalisasi melalui media sosial masih menjadi ancaman serius.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda ekstremis yang tersebar di internet.