HUKAMANEWS - Presiden Jokowi (Joko Widodo) menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dilakukan sesuai dengan perencanaan yang matang, tanpa terburu-buru.
Pekerjaan besar ini membutuhkan waktu yang panjang dan direncanakan dengan hati-hati untuk memastikan hasil yang optimal.
Dalam pernyataannya di Istana Presiden IKN, Kalimantan Timur, pada hari Senin, Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan ini bukan pekerjaan singkat.
Baca Juga: Prabowo Subianto Hadiri Opening Ceremony Olimpiade Paris 2024, Beri Semangat Kontingen Indonesia
"Ini pekerjaan besar menyangkut rentang waktu yang bisa 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun. Ini bukan pekerjaan hanya setahun-dua tahun. Banyak berpikir kita ini ngejar-ngejar. Nggak," kata Jokowi kepada wartawan.
Proses pembangunan ini mencakup berbagai tahapan yang harus diikuti dengan cermat.
Dalam setiap tahapannya, tentu saja ada tantangan teknis dan kendala di lapangan yang harus dihadapi.
Namun, Jokowi menyebut hal tersebut sebagai bagian yang wajar dalam sebuah proyek besar.
Pada hari Minggu, 28 Juli, Presiden Jokowi bermalam di Istana Presiden IKN untuk pertama kalinya. Pengalaman ini memberikan gambaran langsung tentang kondisi di lapangan.
Menurut Presiden, semua kebutuhan dasar seperti air dan listrik berfungsi dengan baik selama dia bermalam di sana.
"Air dan listrik tidak ada masalah saat saya untuk pertama kalinya menginap di Istana Presiden IKN," ujar Jokowi.
Selain itu, jaringan internet di Istana Presiden IKN juga berjalan lancar. Hal ini penting untuk memastikan komunikasi dan koordinasi yang efektif dalam proses pembangunan.
Presiden juga memastikan bahwa pembangunan Istana Presiden di IKN masih berjalan dan dalam kondisi yang baik.