"Sore ini kami telah membulatkan tekad menyepakati untuk Pilkada DKI, Pak Surya Paloh yang pimpin rapat tadi langsung menetapkan Bapak Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Nasdem," ujar Sekjen Nasdem, Hermawi Taslim, seusai rapat tersebut.
Hermawi menambahkan bahwa Nasdem memberikan kebebasan kepada Anies untuk memilih calon wakil gubernurnya dengan syarat cawagub tersebut tidak berasal dari Nasdem.
"Pak Anies juga diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menentukan siapa wakilnya dengan satu syarat wakil itu tidak boleh dari Partai Nasdem," tandas Hermawi.
Hermawi juga menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah rapat pleno DPP Partai Nasdem pada 11 Mei 2024, di mana muncul tiga nama calon gubernur Jakarta, yaitu Anies Baswedan, Ahmad Sahroni, dan Andrino.
Nasdem memberikan tenggat waktu bagi Anies untuk mendeklarasikan pasangan cawagubnya paling lambat pada 22 Agustus 2024.
"Selambat-lambatnya tanggal 22 Agustus 2024 tapi bisa lebih cepat, kalau Pak Anies bisa menyelesaikan PR-nya dalam waktu tiga hari berarti tanggal 25 dan seterusnya kira-kira seperti itu," pungkas Hermawi.
Saat ini, Anies Baswedan telah mendapatkan dua dukungan resmi, yaitu dari DPP PKS dan DPP Partai Nasdem, untuk maju dalam Pilgub Jakarta 2024.
Dengan dukungan PKS yang memiliki 18 kursi di DPRD DKI dan Nasdem yang memiliki 11 kursi, total kursi yang dimiliki partai pengusung Anies mencapai 29 kursi di DPRD DKI.
Dukungan ini membuat Anies memenuhi syarat pencalonan dalam Pilgub Jakarta.
Dengan situasi politik yang dinamis, PAN tetap berkomitmen pada prinsip koalisi dan berharap proses Pilkada Serentak 2024 akan membawa perubahan positif bagi Indonesia.
Sementara itu, Partai Nasdem dan PKS bertekad mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, memberikan peluang bagi masyarakat Jakarta untuk memilih pemimpin yang terbaik pada Pilgub 2024. ***