Hingga saat ini, penyelidik belum menemukan banyak petunjuk dari rumah atau aktivitas online Crooks yang bisa menjelaskan motif serangan ini.
Fakta bahwa Crooks tidak mengungkapkan pandangan politik dan lebih suka membahas berita teknologi atau mata uang virtual membuat kasus ini semakin sulit dipecahkan.
Kasus ini mengingatkan pada penembakan massal di Las Vegas pada tahun 2017 oleh Stephen Paddock, di mana motifnya juga masih belum terungkap hingga kini.
Baca Juga: Contoh dan Format Surat Gugatan Cerai, Simak Panduan Lengkapnya di Sini!
Spekulasi dan Peringatan Ahli
Beberapa ahli berpendapat bahwa aksi Crooks mungkin tidak terkait motif politik, melainkan hanya karena ia ingin menyerang target tingkat tertinggi yang paling dekat dengannya.
Mary Ellen O'Toole, mantan analis FBI, mengatakan bahwa acara Trump menarik perhatian Crooks karena dekat dengan rumahnya.
Puckett juga memperingatkan agar tidak memberikan jawaban sederhana mengenai motif Crooks, karena kemungkinan besar lebih kompleks dari yang terlihat.
Baca Juga: Blusukan, Dico Ganinduto Akui Butuh Bantuan Untuk Memimpin Kota Semarang
Penembakan terhadap Donald Trump ini menambah daftar panjang insiden kekerasan bersenjata di Amerika Serikat.
Dengan penyelidikan yang masih berlanjut, publik berharap agar motif di balik serangan ini segera terungkap, memberikan kejelasan dan mungkin solusi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.***