HUKAMANEWS - Kejadian penangkapan artis Rio Reifan dalam kasus narkoba bukan lagi suatu kejutan baru bagi publik Indonesia, khususnya penggemar industri hiburan.
Baru-baru ini, Rio kembali ditangkap karena kasus yang sama, yang menandai ini sebagai penangkapan kelima kalinya.
Sebuah realitas yang menimbulkan banyak pertanyaan dan keprihatinan tentang bagaimana seseorang terus menerus terjerumus ke dalam lingkaran yang sama.
Baca Juga: Cara Mencegah Infeksi Jamur pada Kucing: Tips dan Fakta yang Perlu Kamu Ketahui
Berulang Kali Terjerat, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Rio Reifan, yang baru saja merasakan udara bebas pada Februari 2024, kembali harus berurusan dengan hukum di bulan April tahun yang sama.
Dari penangkapan pertamanya pada tahun 2015 hingga yang terakhir ini, tampaknya Rio belum juga menemukan jalur keluar dari masalah narkoba yang telah berulang kali merusak karir dan hidupnya.
Menurut AKBP Indrawienny Panjiyoga, meski Rio mengaku khilaf, polisi masih mendalami lebih jauh mengenai alasan dan motivasi di balik penggunaan narkotika oleh Rio.
"Dia masih bilang 'saya khilaf' atau segala macam. Tapi masih kami dalami alasan sebenarnya," ujar Panjiyoga kepada wartawan.
Pertanyaan yang muncul adalah, apakah ini hanya sebatas khilaf atau ada alasan lain yang lebih dalam yang membuat Rio terus kembali ke lingkaran narkoba?
Baca Juga: Rio Reifan Ditangkap Lagi! Polisi Temukan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras di Jakarta!
Penyalahgunaan Narkoba dan Dampaknya terhadap Karir
Rio Reifan adalah salah satu contoh nyata dari bagaimana narkoba bisa menghancurkan karir seseorang.
Dari seorang aktor yang berpotensi, karirnya terhenti sementara setiap kali terjerat kasus narkoba.