Namun, siapa sangka bahwa di balik kedekatan tersebut, tersimpan dendam yang berujung pada tragedi memilukan?
Penyelidikan kasus ini semakin intensif ketika keluarga korban melaporkan bahwa Didi Hartanto hilang sejak 30 Maret 2024.
Pihak kepolisian, dibantu oleh Ditreskrimum Polda Jawa Barat, kemudian membentuk tim investigasi untuk menelusuri lebih lanjut.
Hasilnya, mereka menemukan berbagai kejanggalan di rumah korban yang akhirnya memimpin mereka ke tempat persembunyian mayat korban yang terkubur di dapur.
Tim investigasi yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal menemukan bahwa kondisi rumah juga tidak wajar, dengan beberapa harta benda milik korban yang hilang.
Ini semakin memperkuat dugaan bahwa pembunuhan ini bukan hanya sekadar masalah hutang piutang, tapi juga ada niat pelaku untuk mencuri harta benda korban.
Baca Juga: Polri Ingatkan Pemudik, Keselamatan Utama saat Arus Balik Lebaran 2024
Selain itu, autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Sartika Asih terhadap jenazah korban diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai penyebab kematian.
Menurut keterangan pelaku, pembunuhan dilakukan dengan menggunakan benda tumpul.
Namun, kepastian akan hal ini masih menunggu hasil visum.
Tragedi ini tentunya menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya mengelola konflik dan permasalahan dengan cara yang bijak.
Pembunuhan bukanlah solusi dan hanya akan menambah deretan masalah baru, termasuk bagi pelaku itu sendiri.
Pembunuhan Didi Hartanto di Bandung Barat ini adalah bukti nyata dari konsekuensi fatal yang muncul dari ketidakmampuan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.