HUKAMANEWS - Arus mudik Lebaran 2024 telah memasuki masa puncaknya, menciptakan tantangan tersendiri bagi para pemudik yang berusaha meraih kampung halaman.
Dengan estimasi 193,6 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik, Kementerian Perhubungan mencatat peningkatan sebesar 56% dibanding tahun sebelumnya.
Maka tak heran jika jalanan pun menjadi sorotan utama, terutama dengan penerapan ganjil genap dan upaya pengaturan lalu lintas lainnya.
Korlantas Polri telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengurai kepadatan lalu lintas, termasuk penerapan ganjil genap, contraflow, dan sistem satu arah di Tol Trans Jawa.
Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri, Komisaris Besar Eddy Junaedi, menyebutkan bahwa lonjakan arus mudik telah terlihat sejak Kamis malam dan diperkirakan akan mencapai puncak pada tanggal 6 hingga 8 April 2024.
Sedangkan arus balik diperkirakan akan terjadi pada 14-15 April 2024.
Namun, tantangan tidak hanya berasal dari kemacetan lalu lintas yang diakibatkan oleh arus mudik yang padat.
Para pemudik juga harus menghadapi rintangan alam seperti banjir dan longsor yang dapat membuat jalur utama terputus.
Ini menuntut pemudik untuk lebih waspada dan memiliki strategi cadangan dalam perjalanan mereka.
Bagi pemudik yang terjebak dalam aturan ganjil genap, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi hal ini.
Pertama, mereka dapat memanfaatkan transportasi umum atau berbagi kendaraan dengan pemudik lain agar dapat memenuhi kuota penumpang yang diperlukan.
Selain itu, mereka juga dapat menggunakan aplikasi navigasi atau situs web yang memberikan informasi terkini tentang lalu lintas dan rute alternatif yang dapat diambil.