HUKAMANEWS - Kementerian Agama (Kemenag) memberikan perhatian serius terhadap acara Metamorfoshow di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang mencuat karena keterkaitannya dengan organisasi terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki menegaskan pentingnya waspada terhadap gerakan yang bisa merusak ideologi bangsa dan mengajak semua pihak, terutama cendekiawan, ulama, dan pemikir Islam, untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan ini.
Dalam penutupan Rakernas Bimas Islam Kemenag 2024, Saiful Rahmat menyampaikan keprihatinan atas Metamorfoshow yang mengatasnamakan Isra Mikraj dan terkait dengan organisasi terlarang di Indonesia.
Menurutnya, kolaborasi antar pihak, terutama dari kalangan cendekiawan dan ulama, sangat penting untuk mengantisipasi dan mengatasi gerakan tersebut.
Ditjen Bimas Islam Kemenag, sebagai garda terdepan dalam menjaga empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, memiliki tanggung jawab besar.
Wamenag meminta agar Penyuluh Agama Islam di seluruh Indonesia lebih cermat dalam menganalisis fenomena sosial-keagamaan yang tengah berkembang di masyarakat.
"Bimas Islam harus menjadi motor penggerak menciptakan lingkungan yang kondusif melalui pendekatan inklusif dan progresif," tambahnya.
Rakernas Ditjen Bimas Islam 2024 dihadiri oleh 250 peserta, termasuk pejabat Eselon I di Kemenag, Kabid pada fungsi Bimas Islam Kanwil Kemenag di 34 provinsi, pejabat Eselon II, III, IV, dan pegawai di lingkungan Ditjen Bimas Islam, BAZNAS, Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ), serta 1.000 peserta lainnya, yang terdiri dari Kakankemenag kabupaten/kota se-Indonesia beserta jajarannya.
Dalam menghadapi kompleksitas tantangan ini, Kemenag memandang pentingnya kerja sama lintas sektor dan membangun kesadaran bersama untuk menjaga keutuhan bangsa.
Baca Juga: Peringatan BMKG Waspadai Cuaca Esktrim Selama Periode Pancaroba di Bulan Maret April 2024