nasional

Program Capres-Cawapres yang Keren Banget Menarik Perhatian, Exit Poll SMRC Ungkap Rahasia Pilihan Masyarakat di Pilpres 2024!

Rabu, 14 Februari 2024 | 18:00 WIB
Exit Poll SMRC: Masyarakat Pilih Capres Berdasarkan Program Meyakinkan, Inilah Alasannya (Ilustrasi: Freepik / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Pemilihan Presiden 2024 menggugah minat masyarakat, dan hasil exit poll dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memberikan sorotan menarik.

Mayoritas responden, sebanyak 35,4 persen, menyatakan memilih calon presiden dan wakil presiden berdasarkan program-program yang dijalankan atau dijanjikan yang paling meyakinkan.

Berikut ini rincian hasil exit poll yang diumumkan oleh SMRC di Pilpres 2024.

Baca Juga: Wow! Anies-Muhaimin Raih Kemenangan di TPS 45 Bandung, Ridwan Kamil Nyoblos Prabowo-Gibran!

Program Meyakinkan Menjadi Pilihan Utama

Dari 2.626 responden yang diwawancara setelah mencoblos di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia, mayoritas menyatakan bahwa keputusan mereka didasarkan pada keyakinan terhadap program yang dijalankan atau dijanjikan oleh calon presiden dan wakil presiden.

Ezha Fahriza, peneliti SMRC, mengungkapkan bahwa 35,4 persen responden memiliki alasan utama ini.

Tidak hanya itu, alasan lain yang mencuat adalah dukungan dari anggota keluarga, mencapai 16,9 persen, dan kemudahan diingat dan meyakinkan lewat kampanye partai, spanduk, iklan televisi, dan lainnya dengan 11,3 persen.

Ini menunjukkan bahwa baik substansi program maupun pendekatan kampanye memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan pemilih.

Baca Juga: Bawaslu DKI Jakarta Tegas, Ancam Pidanain Politik Uang di Pemilu 2024, Jangan Kepo, Ini Cerita Seru Demokrasi Bersih!

Varian Alasan Lainnya

Selain dua alasan utama di atas, sejumlah responden juga menunjukkan preferensi berdasarkan pertimbangan lain.

Sebanyak 9,8 persen memilih capres dan cawapres yang paling memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, sementara 6 persen mengutamakan figur yang dianggap berwibawa.

Alasan lainnya termasuk keberpihakan pada orang pintar sebesar 3 persen, penekanan pada isu keagamaan sebesar 2,4 persen, dan pemilihan berdasarkan sederhana dan saleh/taat menjalankan agama masing-masing sebesar 1,6 persen.

Baca Juga: Ganjar Pranowo : Waktu Saya Coblos, Tus, Ternyata Bolong

Halaman:

Tags

Terkini