HUKAMANEWS - Memasuki debat calon presiden 2024 ketiga yang akan berlangsung esok Minggu, 7 Januari 2024, bagaimana visi misi ketiga pasang calon sudah ditunggu masyarakat. Apa yang ditunggu adalah bagaimana ketiga pasang calon ini memiliki visi misi pertahanan dan kebijakan politik internasionalnya.
Dr.Connie Rahakundini Bakrie, M.Si memiliki pandangan tersendiri menyangkut kondisi pertahanan militer didalam negeri sendiri. Menurutnya selama ini sudah terjadi "military gap" yang sedemikian jauh didalam tubuh militer di dalam negeri sendiri.
"Tentara kita ini bingung mau kemana.Dan ini terlihat dengan tidak terjawabnya persoalan keamanan. Mulai dari kasus pilot Susi Air, masalah Papua, hingga GAM. Jangan lupa itu,"jelas Connie Rahakundini Bakrie, saat perbincangan interaktif di Jakarta, pada tanggal 5 Januari 2024
Baca Juga: BREAKING NEWS. Jumat Pagi Terjadi Adu Banteng KA Turangga dengan KA Commuter Lina Bandung Raya
Connie menambahkan telah terjadi kekisruhan antara TNI dan Polri selama ini. TNI selama ini memiliki tugas menghancurkan musuh yang menganggu keamanan nasional, bukan seperti yang terjadi selama ini TNI justru menertibkan pengguna knalpot brong yang jadi viral.
"Jadi diluruskan dulu visi misinya dulu, bagaimana ketiga pasang calon presiden ini tentang pertahanan militernya kedepan. Bagaimana strateginya menuju Indonesia sebagai poros maritim dan poros dirgantara. Lantas bagaimana strategi pertahanan militer ini memberikan kontribusi ke dalam negeri baru dunia internasional.Jangan hanya sekadar istilahnya PHP terus," tegas Connie.
Kesimpulannya, ditambahkan pihaknya, sebelum berbicara mengenai kebijakan pengungsi Rohingya dan keberpihakan kepada Palestina, Indonesia harus membenahi terlebih dahulu kondisi pertahanan militer didalam negeri.
Baca Juga: KPU Garut Gandeng 2.007 Petugas Sorlip untuk Menyortir 10 Juta Lebih Surat Suara Pemilu 2024
Selama ini diketahui dari sektor pertahanan, telah terjadi lonjakan sebesar 38 persen untuk anggaran pembelian alutsista mencapai 139 trilyun rupiah sejak 2021-2024. Berbanding terbalik untuk sektor SDM sektor militer yang hanya mencapai 527 milyar rupiah.