HUKAMA NEWS - Pada Minggu, 24 Desember, tragedi kebakaran melanda tungku smelter nikel milik PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), menyebabkan kenaikan jumlah korban meninggal menjadi 13 orang, dengan 46 orang lainnya mengalami luka.
PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) sebagai induk perusahaan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menginvestigasi dan menangani korban.
Kronologi kejadian, respons manajemen PT IMIP, serta desakan pembentukan Tim Pencari Fakta oleh Presiden Partai Buruh, Said Iqbal akan diulas disini.
Kronologi Kebakaran dan Respons PT IMIP
Dilansir HukamaNews.coom dari , Insiden ini membuat PT IMIP bertanggungjawab sepenuhnya atas biaya perawatan korban.
Manajemen PT IMIP telah menyatakan bahwa seluruh biaya perawatan dan santunan duka akan ditanggung, termasuk uang santunan kepada keluarga korban.
Dedy Kurniawan, Kepala Divisi Media Relations PT IMIP, menyampaikan bahwa mereka juga telah menyerahkan satu jenazah korban kepada keluarga.
Sementara manajemen terus berkoordinasi dalam menangani krisis, upaya mencakup penyiagaan keamanan, keselamatan karyawan, klinik medis, sekuriti, dan informasi kepada publik.
Upaya ini menunjukkan komitmen PT IMIP untuk memberikan respons terbaik dalam menghadapi tragedi ini.
Penyebab Kecelakaan Menurut WALHI Sulteng
Menurut Kepala Advokasi dan Kampanye WALHI Sulteng, Aulia Hakim, insiden ini menunjukkan pola kecelakaan kerja yang sering terjadi di kawasan industri nikel.
Faktor-faktor seperti penyediaan alat keselamatan yang tidak memadai, paraturan jam kerja yang tidak adil, rotasi kerja yang kacau, dan pengoperasian peralatan yang tidak terkontrol diidentifikasi sebagai pemicu kecelakaan tersebut.