HUKAMA NEWS - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mencatat kenangan menarik dari debat Presiden Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi pada 2019.
Peristiwa tersebut terjadi saat anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, mempergunakan akronim SGIE pada sesi debat cawapres tahap kedua di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Jumat, 22 Desember malam.
Ganjar Pranowo memberikan pandangannya tentang penggunaan akronim tersebut dan menggambarkan momen menarik dalam dunia politik Indonesia.
Pengantar SGIE dan Debat Pilpres Kedua
Dilansir HukamaNews.com dari Antara News, Ganjar Pranowo menyatakan bahwa SGIE, atau State of the Global Islamic Economy, menjadi perbincangan hangat pada debat pilpres kedua.
Pada kesempatan itu, Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut dua, mengajukan pertanyaan tentang SGIE kepada calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar.
SGIE, sebuah akronim yang kurang umum, menimbulkan kebingungan di kalangan penonton dan sejumlah pihak yang mengikuti debat.
Ganjar Pranowo dan Pemahaman Terhadap Penggunaan Akronim
Menanggapi hal ini, Ganjar Pranowo menilai bahwa dalam debat politik, terutama debat presiden sebelumnya, penggunaan akronim yang kurang umum bukanlah hal baru.
Ia menyatakan bahwa dalam konteks teknik debat, penggunaan strategi semacam itu dapat membingungkan lawan debat dan menciptakan suasana menarik dalam perdebatan.
Meskipun demikian, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya menyampaikan substansi atau penjelasan terkait dengan akronim tersebut, agar pendengar atau penonton tidak merasa kebingungan.
Baca Juga: 7 Alasan yang Buat Anda Tak Pernah Kaya Menurut Pebisnis Ulung Deddy Corbuzier