nasional

Chef Hotel Restoran Se Kota Semarang Berlomba Ciptakan Menu Cegah Stunting

Minggu, 26 November 2023 | 14:47 WIB
Chef hotel dan restoran se Kota Semarang adu strategi menu cegah stunting (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS- Kota Semarang terus mencari strategi untuk percepatan cegah stunting. Kini Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berupaya menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengadakan lomba memasak antar-hotel untuk menu penanganan stunting di halaman Balai Kota Semarang, pada tanggal 25 November 2023.

Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, jika angka stunting di Kota Semarang saat ini sudah mulai turun lebih dari 50 persen. 

Ia menyebut di akhir tahun 2022 lalu, angka stunting di Ibu Kota Jawa Tengah mencapai sekitar 3000 anak. Kemudian di akhir tahun 2023 ini, angka stunting di angka 932. 

Baca Juga: Produk Kompor Tanam Jadi Produk Yang Paling Dicari Generasi Milenial di Kota Semarang

Menurutnya, ada beberapa faktor yang mengakibatkan anak bisa stunting. Dirinya menyebut masalah ekonomi, pola asuh, dan sanitasi dasar yang kurang bagus, dan membuat anak bisa terjangkit penyakit yang mengakibatkan stunting. 

“Pemda diminta untuk bagaimana menurunkan angka stunting. Tentu harus berupaya salah satunya berkolaborasi dengan stakeholder dan ini salah satunya dengan PHRI. Peran Kota Semarang ini mempunyai tujuan mengurangi stunting mulai dari remaja putri, calon pengantin dan ibu hamil sampai melahirkan. Sampai saat ini tercatat ada 932 angka stunting. Karena akhir tahun 2022 masih di angka 3000-an kemudian turun 1600 dan sekarang ada 932,” ujarnya di sela-sela kegiatan. 

Dirinya berharap dengan kerja sama dan kolaborasi yang terus dilakukan, membuat permasalahan stunting di Kota Semarang bisa segera teratasi. Pihaknya bakal terus berkomitmen akan memberikan segala kebutuhan untuk anak stunting. 

Baca Juga: VIRAL! Sosok Kenkulus, Bayi Ajaib yang Hafal Rumus Matematika, Punya Julukan Reinkarnasi Albert Einstein

“Ini adalah program yang mana kita harus lakukan untuk menurunkan angka stunting, bahkan saya dan Pemkot Semarang menargetkan 2024 bisa zero stunting,” terangnya. 

Di sisi lain, dalam kesempatan itu, Mbak Ita juga mengenalkan olahan makanan pendamping beras, khususnya dengan bahan baku yang mudah di dapat. Selain pangan yang bergizi, hal tersebut juga salah satu upaya Pemkot Semarang untuk menjaga daulat pangan.  

Sementara itu, Sekjen BPD PHRI Jateng, Yantie Yulianti menambahkan, pihaknya bakal terus mensupport program-program prioritas Kota Semarang. PHRI Jateng dan Pemkot Semarang pun juga telah membuat kesepakatan dalam berkolaborasi mengatasi stunting. 

Baca Juga: Anies Baswedan Bersyukur JIS Jadi Venue Piala Dunia U17 Era Erick Thohir

“Kenapa harus program pemerintah, karena kita sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Bu Wali Kota sudah membuat kesepakatan, bahwa kita akan mensupport apapun kegiatan. Jadi sekarang yang sedang digalakkan penurunan stunting dan kampanye makan kenyang tidak harus nasi,” imbuhnya. 

Pada kegiatan tersebut, PHRI juga membagikan makanan bergizi bagi setiap anak yang mengalami stunting. Ia berharap, bantuan yang diberikan bisa menambah nutrisi sehingga anak bisa terbebas dari stunting.

Tags

Terkini