PDIP Didesak Nonaktifkan Deddy Sitorus, Publik Tagih Ketegasan Setelah Gelombang Pemecatan DPR

HUKAMANEWS - Gelombang penonaktifan anggota DPR terus menjadi sorotan publik. Setelah sejumlah legislator dari partai lain resmi dinonaktifkan, kini perhatian publik tertuju pada politikus PDIP, Deddy Sitorus.

Desakan paling keras datang dari aktivis diaspora sekaligus influencer, Salsa Erwina Hutagalung, yang menilai PDIP harus berani bersikap lebih tegas.

Menurutnya, partai berlambang banteng itu tidak boleh kalah dari partai lain dalam menjaga kepercayaan publik.

Deddy kembali jadi bahan pembicaraan setelah pernyataannya di televisi pada akhir 2024, yang menyebut rakyat bergaji UMR sebagai “rakyat jelata”, kembali viral di media sosial pada Agustus 2025.

Baca Juga: Ratusan Warga Pati Pulang dari KPK Usai Terima Surat Jawaban Soal Dugaan Suap Kereta

Publik menilai hal itu bertolak belakang dengan citra PDIP yang mengklaim dekat dengan wong cilik.

Dalam unggahannya di Instagram @salsaer pada Minggu, 31 Agustus 2025, Salsa menantang PDIP agar tidak ragu menonaktifkan Deddy Sitorus.

Ia menyinggung bahwa partai lain sudah mengambil langkah berani terhadap kader mereka yang dianggap arogan atau merendahkan rakyat.

“PDI Perjuangan, hari ini kita melihat beberapa anggota yang pernah berlaku arogan dan menyakiti masyarakat sudah dinonaktifkan oleh partai masing-masing. Tapi sampai saat ini kita masih menunggu, bagaimana dengan jawaban kalian terhadap anggota kalian yang pernah menghina rakyat, terutama juara dunia manusia paling arogan sedunia yang tidak mau disamakan dengan rakyat jelata,” ucap Salsa dikutip dari RMOL, Senin malam, 1 September 2025.

Tidak berhenti pada penonaktifan, Salsa menegaskan publik juga menunggu pemecatan total terhadap Deddy.

Baca Juga: Selamat Jalan Kang Acil Bimbo, Musisi Religi Legendaris yang Wariskan Lagu Abadi dan Jejak Spiritual Lewat Musik

“Semoga kalian datang dengan respon yang sangat tegas, pecat sebagai anggota parlemen, pecat sebagai anggota parpol, dan diharamkan untuk masuk lagi ke partai politik. Yang tegas, yang jelas, yang transparan,” tegasnya.

Hingga akhir Agustus 2025, sudah ada lima legislator yang dinonaktifkan oleh partai mereka masing-masing. Nama-nama tersebut adalah:

1. Ahmad Sahroni (Nasdem)

2. Nafa Urbach (Nasdem)