HUKAMANEWS — Nilai tukar rupiahterhadap dollar AS hari ini, Senin, 1 September 2025 dibuka menguat. Kurs rupiah dibuka pada posisi Rp16.472 per dollar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan menguat 0,17% atau 27,5 poin ke level Rp16.472 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau naik 0,04% ke posisi 97,8.
Sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami penguatan. Dollar Hong Kong misalnya menguat 0,01%, yuan China menguat 0,01%, dan dollar Singapura menguat 0,04%.
Baca Juga: Komisioner KPAI: Sharenting Bukan Tren Lucu, Anak Bisa Jadi Korban di Medsos
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 29 Agustus 2025, rupiah ditutup melemah 0,90% ke level ke Rp16.499,50 per dollar AS.
Pengamat valuta asing Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah pada hari ini bergerak fluktuatif namun diperkirakan akan ditutup melemah di rentang Rp16.490-Rp16.520 per dollar AS.
Menurutnya, sentimen yang menyertai pergerakan mata uang rupiah di perdagangan adalah kondisi sosial dan politik dalam negeri yang memanas sejak Kamis lalu.
Baca Juga: Cak Imin Sentil Arogansi DPR, Dorong Evaluasi Tunjangan dan Solidaritas Lembaga Negara
"Ketegangan sosial dan politik dalam negeri yang memanas sejak Kamis, 28 Agustus 2025 terus akan memanas. Apalagi, bumbu-bumbu sebelumnya di mana pemerintah akan memberikan tunjangan untuk perumahan terhadap DPR, ini pun juga membuat satu ketegangan tersendiri," ujar Ibrahim.
Dia melihat kondisi ini akan semakin panas, imbas adanya korban jiwa pada aksi demonstrasi kemarin. Selain itu, menurutnya birokrasi yang kental dengan kolusi dan nepotisme juga membuat kecemburuan tersendiri bagi para profesional lainnya yang selama ini masih belum memiliki pekerjaan.
"Sehingga wajar ketimpangan semakin tajam dalam pemerintahan Prabowo-Gibran saat ini," tegasnya.
Baca Juga: Dari Al Qur’an hingga Laudato Si: Pesan Lintas Iman untuk Pulau Pari
Keraguan ini dijawab oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menegaskan kondisi fundamental ekonomi Indonesia tetap solid. Dalam konferensi pers perkembangan perekonomian terkini, di Kantor Bursa Efek Indonesia, Airlangga menegaskan pemerintah memahami fundamental ini penting bagi investor pasar modal. Dia memastikan fundamental ketahanan ekonomi Indonesia tetap solid dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% pada kuartal II-2025.
Artikel Terkait
Akui Kecewa Dengan Kinerja Aparat Kepolisian, Rakyat Menanti Tindakan Tegas Presiden Prabowo Subianto
Keganjilan Penjarahan di Rumah Sri Mulyani dan Sahroni, Waspada Mobilisasi Aksi Disertai Penembakan Aparat untuk Ciptakan Darurat Militer
Dosen Fakultas Hukum di Universitas Melbourne Nadirsyah Hosen Minta Warga Kembalikan Barang Jarahan, di Islam Haram Hukumnya
Dari Al Qur’an hingga Laudato Si: Pesan Lintas Iman untuk Pulau Pari
Sempat Ancam Lapor Polisi dan Ngamuk ke Warga yang Jarah Barangnya, Sahroni Akhirnya Minta Warga Jangan Lagi Hakimi Dirinya dan Keluarga