Warga Sipil Korban Ledakan Garut Punya Tugas Buka Selongsong Peluru Per Hari Dibayar 150 Ribu

photo author
- Selasa, 13 Mei 2025 | 19:35 WIB
Anak korban ledakan amunisi Garut bantah bapaknya bukan pemulung, namun memang bekerja untuk TNI, saat didatangi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Selasa (13/5)  (Kompas TV)
Anak korban ledakan amunisi Garut bantah bapaknya bukan pemulung, namun memang bekerja untuk TNI, saat didatangi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Selasa (13/5) (Kompas TV)

HUKAMANEWS - Kenapa ada warga sipil yang ikut menjadi korban ledakan amunisi di Garut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi punya jawaban tersendiri.

Dedi Mulyadi menyebut sembilan warga sipil yang menjadi korban tewas memang sudah lama bekerja di lokasi tersebut. Bahkan ada yang sudah bekerja hingga 10 tahun.

"Pengakuannya, mereka bekerja di sana. Sudah cukup lama, ada yang sampai 10 tahun membantu dan menjadi profesi yang ditekuni dalam setiap harinya. Dan memang sudah berpengalaman," kata Dedi kepada wartawan di RSUD Pameungpeuk setelah mengunjungi keluarga korban, Selasa 13 Mei 2025.

Baca Juga: Dari Jakarta, Ratusan Ribu Penumpang Kereta Api Serbu Jawa Tengah di Hari Waisak

Diketahui dari peristiwa tersebut, Agus Setiawan menjadi saksi mata. Warga Kecamatan Cibalong itu menegaskan bahwa dia bukan pemulung.

Agus mengungkapkan kesaksian itu saat berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat mengunjungi kediaman Rustiawan, adik Agus yang menjadi korban.

"(Buka) Peluru kecil, buka selongsong. Diupah per hari Rp 150 ribu," ujar Agus.

Baca Juga: Anak Korban Warga Sipil yang Tewas Terkena Ledakan Amunisi Pecah Tangisnya Saat Didatangi Kang Dedi, Bapak Saya Bukan Mulung, Memang Kerja dengan TNI

Agus menjelaskan, dia dan rekan-rekannya ikut bekerja di lokasi peledakan saat datang barang-barang yang hendak dimusnahkan.

"(Kerjanya) Paling 12 hari beres. Sayang lagi barang, ikut kerja lagi. Jadi bukan mulung, kami tidak berburu besi bekas dan selongsong. Kami bekerja, kuli," katanya.

Di momen tersebut, Agus juga menjelaskan kepada Dedi Mulyadi, perihal video viral pemotor mendekat ke lokasi kejadian, usai terjadinya peledakan amunisi.

Baca Juga: ITB Apresiasi Penangguhan Penahanan Mahasiswinya yang Olok-olok Prabowo Jokowi dengan Meme AI

Agus membenarkan jika momen tersebut berlangsung di hari saat kejadian, namun berbeda momen dengan peristiwa meledaknya detonator yang menyebabkan korban jiwa itu.

Atas tragedi ini, Dedi berkomitmen untuk menanggung biaya kehidupan dan pendidikan anak dari para korban ledakan. Dedi akan mengambil alih tanggung jawab tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X