Relakah OCCRP Turunkan Kredibilitas Hanya untuk Seorang Jokowi? Faktanya, Buzzer Tak Terima OCCRP Kredibel dan Sabet Banyak Penghargaan Bergengsi

HUKAMANEWS - Sejak OCCRP rilis Joko Widodo sebagai nominasi kedua tokoh terkorup di dunia 2024, banyak buzzer atau pendukung fanatik Jokowi gerah dan tak terima.

Munculnya Jokowi masuk dalam nominasi kedua bersama tokoh pemimpin dunia lainnya, buzzer Jokowi mempertanyakan kredibilitas OCCRP atau Organized Crime and Corruption Reporting Project.

Diketahui OCCRP ini dikutip dari akun TikTok @tiknewsi, pada Kamis (2/1), adalah organisasi jurnalisme yang diakui seluruh dunia.

Hal itu tidak terlepas dari keberhasilannya mengungkap kasus kasus besar korupsi dan kejahatan terorganisasi.

OCCRP didirikan oleh dua wartawan senior yaitu Paulus Radu dan Drew Sulliva.

Baca Juga: Jangan Kaget Sur! 9 Tren Smartphone Android Tahun 2025 yang Bakan Mengubah Cara Kita Berinteraksi dengan Teknologi

OCCRP ini memiliki visi untuk mengungkap kejahatan teroganisasi yang seringkali melibatkan pejabat tinggi dan tokoh dunia.

Selain itu OCCRP yang berkantor pusat di Belanda, juga dikenal sebagai salah satu jurnalisme investigasi terbesar yang memiliki jaringan di 6 benua.

Berdiri sejak tahun 2007, OCCRP tidak hanya berfokus pada korupsi, tapi juga mengungkap bagaimana hal itu bisa berdampak luas seperti krisis kemanusiaan dan ancaman terhadap demokrasi di berbagai negara.

OCCRP ini juga bukan organisasi abal-abal.

Sederet penghargaan berhasil diraih OCCRP, di antaranya OCCRP dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian oleh Profesor Wolfgang Wagner di Vrije Universiteit Amsterdam atas karyanya "berkontribusi pada perdamaian dengan mengungkap korupsi politik dan kejahatan terorganisasi."

Baca Juga: Terungkap! Media Sosial Ini Justru Miliki Sentimen Negatif Tertinggi di 2024

Penghargaan EPPY 2023 (Pelaporan Investigasi/Perusahaan Kolaboratif Terbaik) untuk The Rotenberg Files.

Penghargaan Berita Online 2023 Keunggulan dalam Kolaborasi dan Kemitraan untuk "Story Killers".