Tiga Wakil Menteri Ditunjuk , Dollar Langsung Turun. Itu Baru Hebat!

photo author
- Jumat, 19 Juli 2024 | 12:22 WIB
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.

HUKAMANEWS - Munculnya Thomas Djiwandono dan Sudaryono, di depan publik sebagai wakil menteri , mulai mendapatkan respon masyarakat. 

Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik dua wakil menteri tersebut , dinilai sebagai langkah yang tidak efisien dan sekadar menambah berat beban anggaran APBN saat ini.

"Wakil menteri memiliki posisi sejajar dengan dengan pejabat eselon 2.Untuk jabatan ini jelas tidak dibutuhkan dalam kondisi ekonomi yang berat saat ini.Mengapa Jokowi tidak mengoptimalkan dengan menteri yang sudah ada.Di pos kementerian keuangan sendiri juga sebelumnya sudah memiliki wakil menteri," jelas Emrus Sihombing, pakar komunikasi politik nasional, di Jakarta, Jumat, 19 Juli 2024

Baca Juga: Jusuf Hamka Siap Berlaga di Pilkada 2024! Nasib Jadi Calon Gubernur Jakarta Akan Ditentukan dalam Sebulan, Siap Menanti Hasilnya?

Pihaknya mengacungkan jempol dengan langkah berani Presiden Jokowi , apabila dengan pengangkatan tiga wakil menteri langsung berdampak membuat harga kurs dollar terhadap dollar langsung turun.

Thomas Djiwandono atau Tommy Djiwandono, merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Ditambahkan Emrus Sihombing, secara teori politik , maka memperlihatkan Jokowi sangat dekat dengan Prabowo.

"Prabowo sebagai presiden terpilih 2024 semestinya harus bersikap netral untuk menunjukkan sentimen positif dari publik," tegasnya.

Baca Juga: Malem Ini Teguh Prakosa Bakal Resmi Jadi Wali Kota Surakarta! Gibran Rakabuming Raka Mundur, Pelantikan Digelar di Semarang!

Siapa Thomas Djiwandono, merupakan anak dari mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Soedradjad Djiwandono. Adapun Soedradjad adalah suami dari Biantiningsih Miderawati, kakak kandung Prabowo Subianto. Dengan demikian dia juga merupakan cicit R.M Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank BNI 46.

Tommy menempuh pendidikan S1 bidang sejarah di Haverford College Pennsylvania. Dia melanjutkan studi master di bidang hubungan internasional dan ekonomi internasional John Hopkins University. Selanjutnya, Tommy sempat menempuh pendidikan di School of Advanced International Studies, Washington DC.

Kariernya bermula dari seorang wartawan pada 1993. Setelahnya, Tommy menggeluti profesi sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong. Pada tahun 2006, Tommy pindah ke perusahaan pamannya Hashim Djojohadikusumo di Arsari Group. Ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agribisnis.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X