HUKAMANEWS - Di tengah gemuruh politik yang tidak pernah reda, sebuah wacana pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, setelah Pemilihan Presiden 2024 menarik perhatian banyak pihak.
Namun, tidak semua menyambut ide ini dengan tangan terbuka.
Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, mengungkapkan bahwa banyak pengurus ranting partai tersebut yang menolak gagasan pertemuan ini.
Baca Juga: Pesan Tegas Megawati kepada Para Kader PDIP, Pilkada 2024 dengan Kedisiplinan dan Kejujuran
Dalam sebuah rapat koordinasi yang diadakan oleh DPC PDIP di Majalengka, Jawa Barat, Hasto menyampaikan beberapa poin penting yang menunjukkan dinamika internal partai.
"Ibu Ketua Umum menyampaikan salam. Beliau mengucapkan terima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting," kata Hasto, memberikan gambaran tentang apresiasi yang dirasakan oleh pimpinan partai terhadap kerja keras anggotanya.
Pemilu 2024 telah membawa banyak tantangan dan rintangan bagi PDIP, namun Hasto memuji semangat dan kerja keras pengurus ranting yang menjadi kunci utama kemenangan partai ini dalam pemilu.
Baca Juga: Autopsi Jasad Brigadir RAT dengan Dugaan BD, Apa yang Menunggu di Balik Persetujuan Keluarga?
"Di tengah tekanan dan penggunaan instrumen negara dalam berbagai kecurangan, pengurus ranting, anak cabang, DPC PDIP mampu menegakkan diri dan memenangkan pemilu secara tiga kali berturut-turut," ujar Hasto, menggambarkan soliditas dan dedikasi yang tinggi dari kader partai.
Lebih lanjut, Hasto menekankan bahwa keberhasilan PDIP tidak terlepas dari dukungan rakyat yang kuat.
"Rakyat mencintai kita karena selama lima tahun dalam satu periode pemerintahan, kita bergerak turun ke bawah melakukan penghijauan, membersihkan sungai, menanam pohon, senam SICITA, dan aktivitas lainnya yang mendekatkan partai dengan kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Namun, meskipun ada banyak dukungan dari rakyat, wacana pertemuan antara Megawati dan Jokowi tidak sepenuhnya diterima di semua lapisan partai.
"Banyak pengurus ranting yang meminta agar pertemuan itu tidak jadi dilakukan.
Mereka merasa bahwa ini adalah suara kebenaran dan bahwa pengurus di daerah bergabung dengan PDIP karena ada 'emotional bonding' yang kuat dengan kepemimpinan yang menyatu dengan napas rakyat," tutur Hasto.
Artikel Terkait
HARI INI! Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden-Wapres Terpilih Indonesia 2024-2029, KPU Undang Jokowi dan Pejabat Tinggi Negara!
Detik-Detik Penetapan Pemenang Pilpres 2024, Presiden Jokowi dan Tokoh Penting Lain Diundang KPU
Prabowo-Gibran Resmi Dilantik! Simak Pesan Jokowi Dan Ekspektasi Rakyat Untuk Indonesia Maju
Presiden Jokowi Hadir dalam Salat Jenazah Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu
Dampak Politik Jika PDIP Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi, Analisis dan Konsekuensi