Waspada! Kasus Dengue di Indonesia Melonjak Tajam di Maret 2024, Apa Penyebabnya?

photo author
- Minggu, 24 Maret 2024 | 07:00 WIB
Lonjakan kasus dengue di Indonesia di Maret 2024. Penyebab dan tips pencegahan efektif untuk Anda. (Pixabay / HukamaNews.com)
Lonjakan kasus dengue di Indonesia di Maret 2024. Penyebab dan tips pencegahan efektif untuk Anda. (Pixabay / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggugah perhatian dengan laporan terbaru yang menyatakan bahwa kasus penyakit demam berdarah (dengue) di Indonesia melonjak drastis pada bulan Maret 2024.

Data yang dirilis menunjukkan peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, angka kasus dengue pada Maret 2024 mencapai 35 ribu, naik tajam dari 15 ribu pada Maret 2023.

Baca Juga: Yuk Mudik Aman! Titipin Kendaraan di Polsek Terdekat, Biar Liburan Lebaranmu Tenang Tanpa Khawatir Pencurian!

Ini menjadi perhatian serius karena tren peningkatan dimulai sejak akhir Februari 2024, menurut laporan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kemenkes.

Peningkatan kasus terutama terjadi di beberapa wilayah, dengan lima kabupaten/kota tercatat memiliki laju kasus tertinggi.

Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang, dan Lebak menjadi daerah yang paling terdampak.

Baca Juga: Resep 5 Makanan Ideal untuk Kucing, Ikuti Panduan Nutrisi Esensial Buat Anabul

Namun, tidak hanya kasus yang meningkat, namun juga angka kematian akibat dengue mengalami peningkatan.

Meskipun tidak sebesar lonjakan kasus, Ditjen P2P melaporkan bahwa hingga pekan kedelapan tahun 2024, 124 pasien dengue telah meninggal dunia.

Kabiro Nadia menjelaskan bahwa faktor lingkungan, terutama perubahan cuaca yang dipicu oleh fenomena El Nino, berkontribusi pada peningkatan ini.

Baca Juga: THR dan Gaji ke13 PNS 2024 Kapan Cair? Simak Aturan dan Besarannya

Pemanasan global mempercepat siklus hidup nyamuk pembawa virus dengue, sehingga populasi nyamuk berkembang dengan cepat.

Dalam menghadapi situasi ini, Kemenkes mendorong berbagai upaya pencegahan dan pengendalian.

Selain program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan gerakan 3M plus (menguras, menutup, mengubur, serta menggunakan obat nyamuk), masyarakat juga diimbau untuk aktif dalam gerakan Jumantik di tingkat rumah tangga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon Swadjiwa

Sumber: kemenkes

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X