Sikap Tegas Prabowo Terhadap Kritik Terkait Data Pertahanan, Nusron Wahid Bersyukur Tak Diungkap di Debat Capres Pemilu 2024 Semalam

photo author
- Senin, 8 Januari 2024 | 17:30 WIB
Kritik terhadap data pertahanan direspons tegas, menunjukkan kepemimpinan yang fokus pada keamanan. (instagram @fakta.jakarta)
Kritik terhadap data pertahanan direspons tegas, menunjukkan kepemimpinan yang fokus pada keamanan. (instagram @fakta.jakarta)

HUKAMA NEWS - Dalam menghadapi kritik dari dua calon presiden, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, terkait data pertahanan, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyatakan keberterima kasihan bahwa Prabowo Subianto tidak membuka data pertahanan di forum debat yang ditonton masyarakat luas.

Menurutnya, keputusan ini merupakan langkah tepat, mengingat data pertahanan bersifat rahasia dan berkaitan erat dengan kekuatan kemiliteran Indonesia.

Nusron Wahid menekankan perbedaan karakteristik data pertahanan dengan data investasi atau perkembangan ekonomi yang umumnya dapat diakses melalui website resmi pemerintah.

Baca Juga: Capres Nomor Urut 3, Mahfud Md Ajak Generasi Muda untuk Berdemokrasi Bijak di Pemilu 2024, Inklusivitas Pemuda dalam Menentukan Pilihan Pemimpin

Dilansir HukamaNews.com dari Antara News, data pertahanan bersifat rahasia karena berkaitan erat dengan keamanan nasional, dan jika dibuka ke publik, bisa menyebabkan tersebarnya rahasia kemiliteran ke seluruh dunia.

"Dunia jadi tahu apa jeroan pertahanan kita. Itu yang tidak bagus," ungkap Nusron Wahid, menjelaskan bahwa membuka data tersebut dapat membahayakan keamanan nasional Indonesia.

Ia menilai bahwa Prabowo Subianto sebagai seorang negarawan yang paham dan tahu konsep dan strategi pertahanan, berbeda dengan kedua calon presiden lainnya yang dianggap kurang memahami strategi pertahanan.

Baca Juga: Debat Capres Ketiga, Anies - Ganjar Ngeyel Ingin Data Pertahanan Dibuka, Pengamat: Mereka Tidak Paham Risiko Terbongkarnya Risiko Data Pertahanan!

Pada debat ketiga Pemilihan Presiden 2024, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan secara kompak mengkritik kebijakan pengadaan alutsista oleh Prabowo selaku Menteri Pertahanan.

Kritik tersebut mencakup perencanaan pertahanan dan masalah kesejahteraan prajurit TNI.

Prabowo merespons kritik tersebut dengan menegaskan bahwa data yang disampaikan kedua calon presiden tersebut keliru.

Baca Juga: Eks Pegawai Pajak Rafael Alun Trisambodo Divonis 14 Tahun Penjara dan Bayar Uang Pengganti Rp10 Miliar

Ia juga mengundang keduanya untuk bertemu di luar sesi debat guna membahas lebih lanjut.

Menanggapi hal ini, Nusron Wahid menilai bahwa kritik yang dilontarkan oleh Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menunjukkan ketidakpahaman mereka terhadap strategi pertahanan.

Ia membandingkan Prabowo Subianto sebagai seorang negarawan yang paham konsep dan strategi pertahanan dengan Ganjar Pranowo yang disebutnya sebagai politisi yang tengah menghadapi penurunan popularitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon Swadjiwa

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X