Early Warning System Jalur Kereta Api Sangat Dibutuhkan Atasi Kecelakaan Berulang

photo author
- Sabtu, 6 Januari 2024 | 14:19 WIB
Kecelakaan KA Turangga dan KA Bandung Raya. (Sumber: IST)
Kecelakaan KA Turangga dan KA Bandung Raya. (Sumber: IST)

HUKAMANEWS - Keberadaan kereta api masih menjadi alat transportasi paling primadona bagi masyarakat untuk bermobilisasi jarak jauh. Kecelakaan KA Turangga dan KA Bandung menjadi fakta bahwa sektor transportasi masih perlu banyak penataan.

"Sisihkan dulu faktor human error siapa yang patut dipersalahkan dalam kasus ini.Akan tetapi dengan kelalaian ini,KAI membutuhkan pembenahan dalam hal teknik komunikasi jalur baik single maupun double track," jelas Sony Sulaksono, selaku Pengamat Transportasi ITB Bandung, pada tanggal 6 Januari 2024.

Kecelakaan tersebut memberikan pelajaran berharga bahwa pengoperasian kereta ini kedepan membutuhkan alat tambahan. Seperti misalnya alat early warning system dan GPS, agar keberadaan kereta terdeteksi secara akurat.

Baca Juga: Diawali Penampilan Ganjar, Format Debat Capres Ketiga Tak Berubah Sama Seperti Debat Pertama dan Kedua

Bagaimana proses penyelidikan dan siapa yang harus bertanggung jawab, masyarakat tidak bisa berharap banyak dengan keberadaan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT. 

"KNKT adalah mencari fakta kenapa kecelakaan tersebut terjadi, bukan mencari siapa yang salah dalam kecelakaan ini," tegas Sony kembali.

Manager Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi memastikan rangkaian Kereta Api Turangga dan Commuterline Bandung Raya berhasil dievakuasi, hari ini , Sabtu, pada tanggal 6 Januari 2024.

Baca Juga: Bikin Geger Penangkapan Saiful Jamil di Jalan Raya, Polsek Tambora Sebut Tes Urin Saiful Negatif Narkoba

Jalur km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka sudah dapat dinormalisasi oleh petugas dan dinyatakan aman oleh tim Jalan dan Jembatan Daop 2 Bandung mulai pagi tadi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X