Kapolri Sigit Prabowo Ungkap Proses Penyelidikan Ledakan Smelter PT ITSS Morowali, Presiden Jokowi Minta Perusahaan Perketat Pengawasan

HUKAMA NEWS - Ledakan di Smelter PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah, telah menarik perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam sebuah konferensi pers, Kapolri memberikan update mengenai perkembangan penyelidikan oleh tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Sulawesi Tengah terkait insiden tersebut.

Presiden Jokowi juga turut angkat bicara, menyoroti perlunya perusahaan-perusahaan smelter untuk meningkatkan pengawasan guna mencegah kejadian serupa di masa depan.

Baca Juga: Pasca Ledakan Smelter di ITSS Morowali, Presiden Jokowi Desak Pihak Perusahaan untuk meningkatkan pengawasan dan keselamatan

Proses Penyelidikan Berlanjut

Menurut Kapolri Sigit Prabowo, proses penyelidikan masih berlangsung dengan intensitas pemeriksaan yang tinggi oleh Labfor dan rekan-rekan reserse gabungan dari Polda dan Bareskrim.

Pemeriksaan yang teliti dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memahami penyebab ledakan di smelter tersebut.

Kapolri meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan menunggu hasil resmi dari penyelidikan yang tengah berjalan.

Baca Juga: 11 Tanda Kucing Diam-Diam Jatuh Cinta Pada Anda, Nomor 7 Bikin Baper!

"Sampai hari ini masih proses pemeriksaan, baik oleh Labfor demikian juga pemeriksaan oleh rekan-rekan reserse gabungan dari Polda dan Bareskrim," ungkap Kapolri Sigit yang dilansir HukamaNews.com dari PMJ News.

Sigit menegaskan bahwa pihak kepolisian sedang fokus untuk mendalami insiden ledakan tersebut, dan hasil penyelidikan akan diumumkan begitu prosesnya selesai. "Masih berlanjut, jadi ditunggu saja hasilnya," tambahnya.

Peringatan dari Presiden Jokowi

Presiden Jokowi juga ikut mengomentari kejadian ledakan di smelter PT ITSS.

Baca Juga: Gen Z dan Milenial Ingin Belajar Filsafat, Yuk Baca Novel Dunia Sophie Dijamin Gak Ribet dan Makin Penasaran

Beliau mengatakan bahwa pemanasan dan peleburan merupakan aspek yang sangat rawan dalam operasional smelter, dan perusahaan-perusahaan yang mengelolanya harus memperketat pengawasan.