lifestyle

Sabun vs Hand Sanitizer, Mana yang Lebih Ampuh Melawan Kuman?

Minggu, 7 September 2025 | 16:02 WIB
Sabun cuci tangan dan hand sanitizer sama-sama efektif membersihkan tangan dari kotoran.

HUKAMANEWS – Sejak pandemi Covid-19, kebiasaan mencuci tangan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Kesadaran ini membuat dua produk, yakni sabun cuci tangan dan hand sanitizer, terus diburu hingga kini. Namun, pertanyaan mendasar tetap muncul: manakah yang lebih efektif dalam melindungi dari kuman dan bakteri?

Jawaban dari para ahli kesehatan cukup jelas. Sabun dan air mengalir masih menjadi metode paling ampuh dalam menjaga kebersihan tangan.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, proses mencuci tangan dengan sabun tidak hanya membunuh kuman, tetapi juga mengangkat kotoran, minyak, dan residu yang menempel pada kulit. Proses gesekan ketika tangan digosok selama minimal 20 detik membuat kuman luruh bersama air.

Di Indonesia, pilihan masyarakat terhadap sabun cair cukup beragam. Merek-merek seperti Lifebuoy, Dettol, hingga Nuvo kerap dipilih karena dianggap terpercaya sekaligus mudah didapat.

Penjualan sabun cair bahkan meningkat signifikan sejak 2020, seiring gencarnya kampanye cuci tangan dari pemerintah dan lembaga kesehatan dunia.

Meski demikian, hand sanitizer juga tidak bisa dikesampingkan. Produk berbasis alkohol 60–70 persen terbukti efektif membunuh sebagian besar kuman penyebab penyakit, termasuk virus penyebab flu. Praktis, mudah dibawa, dan bisa digunakan kapan saja, hand sanitizer menjadi solusi terutama saat masyarakat berada di luar rumah atau di tempat yang tidak tersedia air dan sabun.

Produk populer seperti Antis, Dettol, dan Herborist bahkan menghadirkan varian dengan tambahan pelembap agar kulit tetap lembut, serta aroma segar yang digemari konsumen muda.

Namun, efektivitas hand sanitizer memiliki batas.

“Jika tangan dalam kondisi kotor, berminyak, atau penuh debu, penggunaan hand sanitizer tidak akan maksimal. Sabun tetap lebih unggul karena bisa membersihkan secara menyeluruh,” kata dr. Nadia Rahma, pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, saat dihubungi, Minggu (7/9/2025).

Hal ini juga ditegaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang merekomendasikan kombinasi keduanya: gunakan sabun dan air mengalir sebagai metode utama, dan hand sanitizer sebagai alternatif praktis ketika dalam perjalanan.

Penggunaan ganda inilah yang belakangan dipraktikkan banyak keluarga di Indonesia. Survei Asosiasi Perhimpunan Dokter Kesehatan Masyarakat Indonesia (Perdokhi) pada 2023 menunjukkan, 73 persen responden memilih tetap membawa hand sanitizer ke luar rumah, meski 82 persen di antaranya mengaku lebih percaya mencuci tangan dengan sabun bila tersedia fasilitasnya.

Kebiasaan ini dipandang sebagai langkah positif.

“Kita harus memandang cuci tangan bukan sekadar kebiasaan saat pandemi, tetapi sebagai perilaku hidup bersih yang berkelanjutan. Dengan menjaga tangan tetap bersih, risiko penularan penyakit menurun drastis,” ujar dr. Nadia.

Pada akhirnya, perdebatan soal mana yang lebih efektif sebenarnya menemukan jawabannya: sabun cuci tangan tetap unggul, sementara hand sanitizer menjadi pelengkap yang penting.

Di tengah mobilitas masyarakat yang semakin tinggi, keberadaan keduanya justru saling melengkapi. Kesadaran menjaga kebersihan tangan seharusnya terus dipelihara, bukan hanya saat pandemi, melainkan juga sebagai benteng pertama melawan berbagai penyakit menular.***

Tags

Terkini

8 Buah Ampuh untuk Jaga Ginjal Tetap Sehat

Selasa, 25 November 2025 | 21:24 WIB