HUKAMANEWS - Di tengah persaingan bisnis skincare, muncullah doktif.
Lewat berbagai postingan doktif atau dokter detektif ini, mengulas produk-produk skincare yang saat ini banyak membanjiri konsumen.
Selama ini konsumen seolah tak berdaya dengan banyaknya produk skincare di pasaran yang mudah dibeli, namun soal jaminan keamanan masih sedikit informasinya.
BPOM seolah tak berdaya, terbukti banyak produk ilegal lolos di pasaran.
Di sinilah akun doktif langsung mencuat dan banyak disukai masyarakat, karena mengedukasi pilihan skincare yang seharusnya dipilih dan dihindari konsumen.
Tak hanya mengandung Hydroquinon dan Merkuri yang sering digunakan dalam bahan skincare, kenyataannya ada 8 bahan yang berbahaya lainnya.
Sebut saja Oxbenzone, Petroleum distillates, Formaldehida, Perfume, Paraben, Sodium Lauryl Sulfate (SLS), Polyethylene.
Selain mengedukasi, konsumen juga seringkali mengeluh karena tak jarang produknya dijual hingga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Padahal dari pengakuan doktif harga skincare tak harus mahal. Ada juga yang murah namun berkualitas.
Di sinilah kehadiran doktif selain disukai masyarakat karena dianggap mengedukasi, namun juga menjadi ancaman bagi para pebisnis yang nakal.
Mulailah netizen pun mereview produk-produk yang mereka beli, ternyata banyak tak sesuai dengan kualitas dan harganya.
Sudah mahal bukannya kinclong muka malah tambah kusam.