Menurut Profesor Hayley Christian dari School of Population and Global Health di University of Western Australia, Perth, hewan peliharaan seperti kucing dapat mempengaruhi keterampilan sosial, kesehatan fisik, dan bahkan perkembangan kognitif anak-anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Christian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki hewan peliharaan cenderung memiliki tingkat empati yang lebih tinggi, lebih aktif secara fisik, dan memiliki waktu tidur yang lebih baik.
Dalam studinya yang melibatkan 4.000 anak-anak berusia lima hingga tujuh tahun, Christian menemukan bahwa kepemilikan hewan peliharaan dikaitkan dengan lebih sedikit masalah dengan teman sebaya dan lebih banyak perilaku prososial, yaitu perilaku yang bermanfaat bagi orang lain.
Anak-anak yang berinteraksi dengan hewan peliharaan mereka dari waktu ke waktu tampaknya mendapatkan manfaat tambahan dalam hal perkembangan sosial-emosional mereka.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis
Memelihara kucing tidak hanya memberikan manfaat bagi anak-anak, tetapi juga bagi kesejahteraan psikologis orang dewasa.
Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa pemilik kucing cenderung memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki hewan peliharaan.
Berdasarkan hasil kuesioner, orang yang memelihara kucing merasa lebih bahagia, lebih percaya diri, tidur lebih nyenyak, lebih fokus, dan lebih mampu menghadapi masalah dalam hidup mereka.
Penelitian lain yang dilakukan oleh University of California, Berkeley, juga mendukung temuan ini.
Mereka menemukan bahwa pemilik kucing cenderung mengalami lebih sedikit emosi negatif dan perasaan terasing dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki kucing.
Kehadiran kucing yang konstan dan tidak terbebani oleh kepedulian dunia membuat pemiliknya merasa lebih tenang dan dapat mengurangi kecemasan serta depresi.