HUKAMA NEWS - Kucing telah lama menjadi simbol keberuntungan dan pembawa rezeki dalam berbagai budaya.
Namun, apa sebenarnya yang membuat kucing dianggap demikian?
Kucing, makhluk yang sering menghibur dengan tingkah lucu dan imutnya, ternyata juga memiliki peran dalam budaya dan kepercayaan masyarakat.
Meski tak jarang dijadikan hewan peliharaan, keberadaan kucing jauh lebih dalam dari sekadar menjadi teman manusia.
Simbolisme kucing sebagai pembawa rezeki telah mengakar kuat dalam sejarah berbagai budaya, termasuk budaya Tionghoa dan Jawa.
1. Kepercayaan dalam Budaya Tionghoa
Baca Juga: Puji Prabowo Sebagai Putra Terbaik Bangsa, SBY: Prabowo Layak Untuk Memimpin Indonesia
Dilansir HukamaNews.com dari Chinese NewYear, salah satu asal usul simbolisme kucing sebagai pembawa rezeki dapat ditelusuri kembali ke budaya Tionghoa.
Dalam mitologi Tionghoa, terdapat tokoh Maneki Neko, yang dikenal sebagai "kucing pembawa keberuntungan".
Figur Maneki Neko sering dijumpai di toko-toko dan restoran-restoran Jepang dan Tiongkok, dipercaya membawa keberuntungan dan hoki bagi pemiliknya.
Baca Juga: Di Hadapan Ribuan Warga Malang, Prabowo Sebut AHY Aset Bangsa
2. Kepercayaan dalam Mitologi Jawa
Budaya Jawa juga memiliki pandangan positif terhadap kucing.
Dalam primbon Jawa, kucing dianggap memiliki sifat welas asih atau kasih sayang.